Liverpool membuktikannya dengan menang 4-0 dan Wijnaldum berperan besar lewat dua gol yang dicetaknya pada awal babak kedua.
"Kami sejak awal percaya bahwa kami bisa menang 4-0," kata Wijnaldum dalam komentar purnalaga dilansir laman resmi UEFA.
"Saya tahu orang-orang di luar sana tak percaya bahwa itu mungkin," ujarnya menambahkan.
Setelah Divock Origi mencetak gol cepat di awal babak pertama, Wijnaldum menyarangkan bola ke gawang Marc-Andre ter Stegen pada menit ke-54 dan ke-56 untuk menyamakan agregat 3-3.
Lantas Origi melengkapi kerja keras nan bersejarah Liverpool itu dengan gol keduanya hasil siasat cerdik sepak pojok cepat Trent Alexander-Arnold yang menyadari lini belakang Barcelona tengah lengah.
Wijnaldum mengaku sempat marah kepada pelatihnya, Juergen Klopp, yang membangku cadangkan dia di laga tersebut.
Namun, dengan ia masuk dan menjadi supersub serta motor utama kebangkitan Liverpool sudah tentu ia tak lagi memendam rasa marah itu.
Liverpool berhasil melunasi kekalahan 0-3 di laga pertama dan lolos ke final berkat skor agregat 4-3.
pada partai final nanti, Liverpool menanti pemenang semifinal lain antara Ajax kontra Tottenham Hotspur yang akan melakoni laga kedua di Johan Crujff Arena, Kamis (9/5) dini hari WIB besok.
Sementara ini, Ajax unggul berkat kemenangan 1-0, namun Tottenham bukan tidak mungkin bakal terpicu kesuksesan Liverpool untuk menciptakan kebangkitan mereka sendiri.
Baca juga: Liverpool lunasi defisit tiga gol dari Barcelona demi menjejaki final
Baca juga: Klopp disebut pantas warisi tahta Shankly
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019