• Beranda
  • Berita
  • Kesadaran mengurangi plastik mulai tampak di pasar takjil Benhil

Kesadaran mengurangi plastik mulai tampak di pasar takjil Benhil

8 Mei 2019 09:29 WIB
Kesadaran mengurangi plastik mulai tampak di pasar takjil Benhil
Suasana aktivitas jual beli di Pasar Pasar Benhil, Jakarta, Selasa (7/5/2019). (ANTARA/Galih Pradipta)
Beberapa pembeli takjil di Pasar Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta Pusat, Selasa (7/5), membawa sendiri kantong belanja dari rumah untuk mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai, menunjukkan mulai tumbuhnya kesadaran untuk meminimalkan sampah plastik.

Temuan bangkai paus dengan perut penuh sampah plastik dan kampanye-kampanye untuk menyelamatkan lingkungan dari sampah plastik yang sulit terurai menggugah kesadaran pelanggan Pasar Benhil, Lidia Jayanti (29), untuk mengurangi penggunaan kantong plastik.

"Ternyata kita bisa menghasilkan sampah plastik banyak banget dan itu dampaknya lumayan parah untuk ekosistem kita, kasus paus sperma, ada juga kasus penyu yang tertusuk sedotan jadi bikin mikir, mulai dari diri sendiri ya minimal mengurangi penggunaan plastik," kata Lidia, yang sejak tahun lalu berusaha meminimalkan penggunaan kantong plastik.

Saat berbelanja makanan di Pasar Benhil, Lidia menggunakan tas jinjing berbahan kain warna coklat untuk mewadahi bungkusan berisi aneka gorengan dan es buah yang dia beli untuk berbuka puasa.

"Ini saya beli di supermaket Rp8.000, lumayan murah, juga lebih trendi dan ramah lingkungan," kata Lidia.

Lidia berharap langkah kecilnya mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai bisa membantu menurunkan volume sampah plastik.
 
Pelanggan Pasar Benhil di Jakarta, Kristianti, menggunakan kantong berbahan parasut untuk mewadahi belanjaan takjil pada Selasa (7/5/2019). (ANTARA/Galih Pradipta)


Seperti halnya Lidia, pelanggan Pasar Benhil, Kristianti (40), juga membawa tas dari rumah saat berbelanja jajanan.

"Saya pernah kerja dua tahun di Singapura, kondisi dan cara hidup di sana tanpa disadari jadi kebiasaan untuk tidak menggunakan plastik, ya jadi kebiasaan," kata Kristianti, yang mewadahi belanjaan dalam tas parasut warna pink.

Kristianti mengatakan upaya mengurangi sampah plastik bisa dimulai dari diri sendiri.

"Dimulai dari diri sendiri dulu aja, kurangi penggunaan plastik belanjaan, ini kan baik, sapa tau orang-orang jadi ikut-ikutan," katanya.

Namun pelanggan pasar Benhil asal Cikeas itu mengakui bahwa cukup sulit melepaskan kebiasaan menggunakan kantong plastik saat belanja.

"Memang sulit karena kita kan belanja pedagangnya ngasih bungkusan plastik," kata Kristianti, yang selalu membawa tas atau kantong ramah lingkungan setiap meninggalkan rumah.

Pedagang makanan di Pasar Benhil pun umumnya masih menyediakan kantong plastik sekali pakai sebagai pembungkus karena mudah didapat dan harganya murah.

"Kalau pakai plastik lebih murah, kalau pakai tas bahan pasti lebih mahal," kata Romi, pedagang bubur kampiun di Pasar Benhil.

Baca juga:
Sala lauak dan ketupat ketan jajanan favorit Pasar Benhil
Tiga menu paling diburu di Pasar Takjil Benhil

 

Pewarta: Virna P Setyorini/Galih Pradipta
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019