PT PLN (Pesero) Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur mengerahkan sebanyak 700 personelnya untuk mengawal pasokan listrik di provinsi berbasiskan kepulauan itu selama massa bulan Ramadhan 1440 Hijriah/2019.Sekitar 700 personel ini kami kerahkan untuk menjaga keandalan pasokan listrik agar umat Islam di sini bisa beribadah dengan lancar
"Sekitar 700 personel ini kami kerahkan untuk menjaga keandalan pasokan listrik agar umat Islam di sini bisa beribadah dengan lancar," kata General Manager PT PLN (Persero) Wilayah NTT, Ignatius Rendroyoko di Kupang, Rabu.
Ia mengatakan, ratusan personel ini tersebar di 22 kabupaten/kota. Mereka akan bersiaga siang dan malam untuk mengantisipasi kendala kelistrikan.
Pihaknya telah membuat sejumlah langkah untuk memastikan kehandalan listrik selama Bulan Ramadhan seperti membuat standar operasi, melakukan inspeksi jaringan listrik.
Selain itu menyiagakan peralatan pendukung dan menyiapkan material cadangan dan genset pada pusat kegiatan keagamaan.
"Meskipun petugas kami juga ada yang puasa tapi pemeliharaan listrik tetap berjalan siang dan malam sampai puncaknya pada Lebaran nanti," katanya.
Rendroyoko menjelaskan, kondisi beban listrik untuk wilayah NTT masih di bawah daya mampu pembangkit NTT mencapai sebesar 239,23 mega watt (MW).
Pihaknya memperkirakan memperkirakan beban puncak selama Ramadhan di siang hari mencapai 129, 52 MW sama dan pada malam hari mencapai 182,12 MW.
"Sehingga pasokan listrik kami pastikan cukup. Kami berharap dengan kondisi ini umat Islam khususnya di NTT bisa beribadah dengan aman dan lancar," katanya.
Baca juga: PLN NTT alirkan listrik ke 106 rumah di Pulau Salura
Baca juga: Angkut paket pangan, Kapal Ramadhan ACT berlayar ke NTT
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019