Hasil itu membuat Barcelona membuang sia-sia kemenangan 3-0 di laga pertama dan tersingkir karena skor agregat 3-4.
"Saya pikir kami harus berintrospeksi, sebab sekali lagi hal yang seharusnya tidak terjadi untuk klub sekelas Barcelona malah terjadi," kata Suarez dalam tayangan wawancara purnalaga dilansir laman resmi Barcelona.
Suarez dan Barcelona memang bukan pertama kalinya merasakan hal serupa, punya keunggulan tiga gol dari laga pertama, kemudian dibalikkan di laga kedua.
Baca juga: Kata Valverde, Barcelona terkejut
Baca juga: Dua jam usai peluit panjang, delapan akun twitter Barcelona membisu
Musim lalu, nasib serupa dengan skenario berbeda terjadi dengan kegagalan menjaga kemenangan kandang 4-1 dan malah dipecundangi 0-3 di kandang AS Roma pada babak perempat final.
Kali ini, Liverpool berhasil menulis skenario mereka sendiri lewat gol pembuka dan penutup Divock Origi yang diselingi dwigol Georginio Wijnaldum diiringi rentetan penyelamatan gemilang kiper Alisson Becker.
Atas hal tersebut, Suarez menilai Barcelona patut memberikan ucapan selamat kepada tim yang ditinggalkannya pada 2014 silam itu.
"Saya pikir kami harus mengucapkan selamat kepada lawan, mereka memperlihatkan sikap yang berbeda di laga kali ini," katanya.
"Komitmen mereka terlihat begitu berbeda. Mereka bisa melakukan apa yang ingin mereka lakukan sejak awal laga," ujarnya.
Barcelona, seolah dibayangi kutukan oleh Paris Saint-Germain yang dua musim lalu mereka singkirkan dari Liga Champions setelah membalikkan kekalahan 0-4 dengan kemenangan 6-1.
Baca juga: Laga lawan Barca bakal dikenang Klopp selamanya
Baca juga: Liverpool adalah campuran dari atmosfer, emosi, gairah dan kualitas
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019