• Beranda
  • Berita
  • Puasa tidak berarti intensitas latihan fisik turun

Puasa tidak berarti intensitas latihan fisik turun

8 Mei 2019 10:10 WIB
Puasa tidak berarti intensitas latihan fisik turun
Ilustrasi pemanfaatan sarana olahraga di taman Fitness Bandung, Jawa Barat, (ANTARA FOTO/Agus Bebeng)
Latihan fisik atau olahraga ringan semestinya tetap dilakukan pada Ramadhan tanpa harus mengurangi intensitas ataupun durasinya demi kebugaran tubuh Anda.

"Tak perlu (kurangi intensitas) kalau latihannya sehabis berbuka puasa," ujar dokter spesialis kedokteran olahraga Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rachmad Wishnu Hidayat melalui pesan elektronik kepada Antara di Jakarta, Rabu.

Latihan fisk yang dapat dilakukan setelah berbuka puasa antara lain joging, berenang, futsal, bulu tangkis, dan lompat tali.

Sementara, latihan fisik ringan hingga sedang tetap dapat dipertahankan intensitasnya jika dilakukan jelang waktu berbuka puasa.

Namun, Wishnu menyarankan latihan fisik ringan dan sedang dilakukan usai berbuka puasa demi menghindari dehidrasi.

"Latihan jelang buka puasa atau setelah buka puasa. Kalau latihan ringan semisal stretching atau light cardio dengan durasi yang lebih singkat, tidak akan banyak keluar keringat," katanya.

Wishnu mengatakan latihan fisik sebaiknya dilakukan 20-30 menit menjelang berbuka puasa. Durasi itu bertujuan agar tubuh Anda tidak mengalami dehidrasi.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan orang dewasa berusia 18-64 tahun melakukan latihan fisik intensitas sedang setidaknya 150 menit selama seminggu.

Seseorang bisa melakukan 30 menit latihan fisik intensitas sedang selama lima kali per minggu sehingga memenuhi durasi latihan 150 menit per minggu itu.

Latihan fisik secara teratur memiliki sejumlah manfaat seperti mengurangi risiko hipertensi, penyakit jantung koroner, stroke, diabetes, kanker payudara dan usus besar, ataupun depresi.

Selain itu, latihan fisik juga meningkatkan kesehatan tulang dan membantu mengendalikan berat badan.

Baca juga: Mau rutin berolahraga? Ini saran dokter

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2019