Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan tidak akan memberikan ruang bagi para pengusaha nakal yang mempermainkan harga, termasuk pengimpor bawang putih.Kami harus tegas dan tidak akan pernah berkompromi dengan pengusaha-pengusaha yang nakal...
“Jangan ada yang bermain-main karena ada Satgas Pangan. Hingga kini, sudah ada 782 pengusaha yang kami proses hukum, 56 di antaranya pengimpor bawang putih dan telah masuk dalam 'daftar hitam',” ujar Mentan Amran Sulaiman saat meresmikan operasi pasar telur ayam di Pasar Tebet, Jakarta Selatan, Rabu.
Mentan melanjutkan selain mempermainkan harga, ke-56 pengimpor bawang putih yang masuk dalam daftar hitam juga tidak mematuhi aturan wajib tanam dan berproduksi lima persen sesuai Peraturan Menteri Pertanian nomor 38 tahun 2018. Para pengimpor nakal itu tidak lagi diperbolehkan berbisnis di sektor pertanian.
Baca juga: Mentan "blacklist" 56 importir bawang putih yang permainkan harga
“Kami harus tegas dan tidak akan pernah berkompromi dengan pengusaha-pengusaha yang nakal dan tidak taat aturan. Kami konsisten menerapkan kebijakan wajib tanam bagi pengimpor bawang putih sebagai upaya mencapai target swasembada," kata Mentan.
Hingga hari ke-3 bulan Ramadhan, harga bawang putih di beberapa tempat masih belum stabil. Di pasar induk Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu, harga bawang putih berada di kisaran Rp70.000 per kilogram.
Sementara di Kota Palembang dan Kota Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Selasa (7/5), harga bawang putih berkisar antara Rp80.000 per kilogram–Rp90.000 per kilogram.
Selama dua pekan terakhir, harga bawang putih di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, naik dua kali lipat dari sebelumnya Rp30.000–Rp35.000 menjadi Rp70.000 per kilogram.
Sebaliknya, harga bawang putih di Kota Sukabumi, Jawa Barat, pada hari ketiga Ramadhan berangsur turun dari Rp80.000 menjadi Rp60.000 per kilogram.
Baca juga: Operasi pasar, Mentan gelontorkan bawang putih impor jelang Ramadhan
Pewarta: Ahmad Wijaya dan Ahmad Faisal Adnan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019