Kapal jenis destroyer yang dikomandoi Kapten Kapal Takahiro Nishiyama dan diawaki sekitar 200 anggota Pasukan Bela Diri Maritim Jepang (JMSDF) itu tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu.
“Sebenarnya ada banyak opsi (negara untuk disinggahi) tetapi kami memilih Indonesia karena TNI Angkatan Laut merupakan mitra penting bagi Angkatan Laut Jepang,” kata Kapten Nishiyama kepada sejumlah wartawan.
JS Samidare berlayar dari Jepang ke perairan Somalia pada Desember 2018, untuk melaksanakan operasi anti-pembajakan di perairan Somalia, sebagai bagian dari upaya internasional untuk meningkatkan keamanan maritim melalui patroli laut dan operasi pengawalan.
Misi anti-pembajakan ini telah dilaksanakan sejak 2009, dengan pengerahan kapal penghancur (destroyer) dan pesawat patroli Jepang.
Kegiatan ini dilakukan tanpa memperhatikan kewarganegaraan kapal, dan hingga 2017 pasukan Jepang telah mengawal sekitar 3.900 kapal dagang yang melalui perairan Somalia.
JS Samidare adalah kapal perang multiguna yang dirancang untuk reaksi cepat merespons serangan dari udara, permukaan, maupun kapal selam.
Kapal yang dibuat pada 2000 ini menggunakan sistem tempur canggih, diantaranya, satu unit meriam 76 mm, dua unit sistem senjata jarak dekat 20 mm, dua unit torpedo, dan dua unit helikopter patroli.
Setelah singgah di Jakarta, JS Samidare akan bertolak kembali ke Jepang pada 10 Mei 2019.
Baca juga: 3 Kapal Perang Jepang berlabuh di Tanjung Priok
Baca juga: Angkatan Laut Jepang angkat wanita pertama pimpin armada kapal perang
Baca juga: Pasukan Bela Diri Maritim Jepang singgahi Jakarta
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019