"Ada beberapa instansi dan pemerintah kabupaten (pemkab) yang pesan paket sembako ke kami untuk kegiatan pasar murah. Bahkan, Pemkab Cilacap seluruhnya (seluruh paket sembako, red.) dari kami," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu.
Ia mengatakan paket sembako pesanan Pemkab Cilacap itu mencapai 27.000 paket yang berisi beras, minyak goreng, gula pasir, dan beberapa kebutuhan lainnya.
Menurut dia, Pemkab Cilacap tidak hanya menggelar pasar murah di tingkat kabupaten juga di setiap kecamatan.
Disinggung mengenai kualitas beras yang digunakan, Sony mengatakan hal itu tergantung dari permintaan pemesan.
"Kalau paket sembako pesanan Pemkab Cilacap menggunakan beras kualitas premium," jelasnya.
Selain melayani pesanan paket sembako, pihaknya juga ikut serta dalam kegiatan pasar murah yang diselenggarakan pemerintah kabupaten di wilayah kerja Bulog Banyumas.
Terkait dengan pengadaan beras kualitas premium, ia mengatakan cukup mudah memperolehnya dengan mekanisme "buy to sell", yakni beras yang dibeli sesuai dengan harga pasaran tersebut langsung dijual kembali.
Sementara untuk beras kualitas medium, lanjut dia, pihaknya hingga saat ini masih memiliki stok sekitar 13.000 ton, lebih kurang 2.000 ton di antaranya merupakan pasokan baru.
"Pasokan beras kualitas medium itu digunakan untuk kegiatan KPSH (Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga)," katanya.
Menurut dia, KPSH merupakan salah satu upaya untuk mengendalikan gejolak kenaikan harga pangan khususnya beras.
Ia mengatakan dalam melaksanakan kegiatan KPSH tersebut melibatkan pelaku rumah pangan kita (RPK) yang merupakan mitra kerja Bulog. "Kami juga menyediakan daging beku impor untuk memenuhi permintaan masyarakat pada bulan Ramadhan hingga Idul Fitri. Saat ini, kami sedang mengajukan tambahan pasokan daging beku impor sekitar 2-3 ton," katanya.
Ia mengatakan penjualan daging beku impor tersebut tidak hanya dilakukan di Bulog Mart yang berlokasi di Kantor Perum Bulog Subdivre Banyumas, juga di RPK-RPK maupun kompleks pergudangan seperti Gumilir dan Maos," katanya. ***1***
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019