Pertemuan antara Menlu RI dan Menlu Palestina itu berlangsung di kantor Perwakilan Tetap Republik Indonesia (PTRI) di New York, Amerika Serikat pada Rabu.
"Baru saja saya bertemu Menlu Palestina. Pertemuan ini biasa dilakukan untuk konsultasi bilateral. Terakhir kami bertemu saat sidang Dewan HAM PBB di Jenewa," ujar Menlu Retno.
Dalam pertemuan tersebut, Menlu RI dan Menlu Palestina membahas persiapan untuk diskusi informal "Arria Formula" mengenai Palestina di bawah presidensi Indonesia di Dewan Keamanan PBB.
"Persiapan Arria Formula tidak ada masalah sejauh ini. Menlu Palestina menyampaikan terima kasih kepada Indonesia yang mengadakan pertemuan Arria Formula ini dan mengundang Menlu Palestina untuk hadir. Ini bentuk dukungan Indonesia pada perjuangan Palestina," kata Menlu Retno.
Diskusi informal yang dilaksanakan pada Kamis (9/5) di Markas PBB di New York akan fokus membahas tentang pembangunan berbagai kawasan permukiman ilegal (illegal settlement) oleh Israel yang menduduki tanah milik rakyat Palestina, khususnya terkait aspek hukum dan kemanusiaan, dengan penekanan pada Resolusi DK PBB No.2334 tahun 2016.
Resolusi tersebut mendesak diakhirinya permukiman Israel yang dibangun di atas tanah Palestina. Resolusi itu menyebutkan bahwa pemukiman tersebut "suatu pelanggaran di bawah hukum internasional".
Selain membahas persiapan pertemuan Arria Formula di DK PBB, kedua Menlu juga membahas tentang situasi terkini di jalur Gaza pasca - aksi saling serang antara militer Israel dan pejuang militan Palestina.
"Dia (Menlu Palestina) menyampaikan bahwa gencatan senjata sudah tercapai dan mudah-mudahan tidak ada provokasi baru yang dapat meningkatkan ketegangan di Gaza," ucap Menlu Retno.
Baca juga: Menlu RI pimpin sidang terbuka DK PBB soal pasukan perdamaian
Baca juga: Indonesia akan adakan diskusi soal Palestina di DK PBB
Baca juga: Menlu: Indonesia suarakan Palestina di DK PBB
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019