"Qlue berkomitmen mengembangkan AI dan deep learning," kata CEO Qlue, Rama Raditya, saat jumpa pers di Jakarta, Kamis malam.
Nvidia Inception Program merupakan program akselerator virtual untuk perusahaan rintisan berbasis teknologi guna mengembangkan kecerdasan buatan dan deep learning.
Startup yang tergabung dalam program ini akan mendapatkan pelatihan, hibah perangkat keras dan dukungan dalam pemasaran.
Qlue akan memanfaatkan perangkat keras dari Nvidia untuk mengembangkan produk-produk berbasis AI dan deep learning.
Qlue berencana memasang perangkat tersebut di solusi analisis video (video analytic) mereka yang sudah ada, antara lain teknologi pengenal wajah (facial recognition), penghitung kendaraan (vehicle counting), deteksi parkir liar (ilegal parking detection), penghitung orang yang melintas (people counting) dan pengenal pelat nomor (license plat recognition).
Menurut Senior Manager Channel and Alliance Nvidia Pacific South, Budi Harto, dalam sambungan video menjelaskan tahun ini ada 15 perusahaan rintisan dari Indonesia yang bergabung dalam Nvidia Inception Program, dari total sekitar 2.000 peserta secara global.
Budi menyatakan perusahaan rintisan dari Indonesia yang masuk program akselerator ini kebanyakan berbasis analisis video, selain itu ada juga perusahaan teknologi finansial dan layanan kesehatan yang memanfaatkan AI.
Qlue saat ini memiliki solusi teknologi berbasis kecerdasan buatan deep learning bernama QlueVision, berupa analisis video untuk mengidentifikasi pelat nomor kendaraan, penghitungan kendaraan dan manusia, identifikasi wajah dan pelat nomor kendaraan.
Baca juga: Qlue tak anggap Jakarta Aman sebagai pesaing
Baca juga: NVidia Jetson Nano, komputer mini otak robot seharga Rp1,4 juta
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019