Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengekspor tepung kelapa ke Mesir pada awal puasa Ramadhan, menyusul permintaan dari negara tersebut cukup tinggi.Biasanya dalam sebulan hanya satu kali pengiriman, namun memasuki bulan puasa Ramadhan mengalami peningkatan hingga dua kali
"Ada dua kali pengiriman dengan volume yang cukup besar yakni masing-masing 104 ton sekali kirim," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Darwin Muksin di Manado, Kamis.
Darwin mengatakan untuk pengiriman pertama sebanyak 104 ton mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar 113.143 dolar Amerika Serikat (AS), kemudian pengiriman kedua dengan volume yang sama dan nilainya 116.259 dolar AS.
Dia mengatakan permintaan tepung kelapa dari negara-negara di Timur Tengah menjelang Lebaran mengalami peningkatan dibandingkan kondisi biasanya.
"Biasanya dalam sebulan hanya satu kali pengiriman, namun memasuki bulan puasa Ramadhan mengalami peningkatan hingga dua kali. Bahkan mungkin akan lebih banyak lagi ke depannya," kata Darwin.
Ia mengharapkan ekspor tepung kelapa ke Mesir terus meningkat. "Terbukanya pasar tepung kelapa ke Mesir merupakan peluang bagi Sulut mendorong ekspor komoditas andalan itu, sehingga terus merambah ke lebih banyak negara di dunia," katanya.
Tepung kelapa merupakan salah satu komoditas andalan Sulut yang banyak negara tujuan ekspornya dibanding komoditas lain. Mesir, kata dia, termasuk salah satu pasar potensial di kawasan Afrika yang menunjukkan perkembangan cukup baik.
Darwin mengatakan meski Mesir belum menjadi pasar ekspor paling dominan untuk produk tepung kelapa tersebut, tetapi punya potensi untuk terus berkembang.
"Tepung kelapa merupakan salah satu bahan baku utama untuk diolah menjadi beberapa produk bahan kebutuhan masyarakat di negara tersebut, karena itu saya optimistis ekspor ke negara tersebut akan meningkat di waktu mendatang," kata Darwin.
Pewarta: Nancy Lynda Tigauw
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019