Jauh sebelum Indonesia mengenal nama Susy Susanti yang kisahnya diangkat ke layar lebar, ada Minarni yang menyeruak menjadi Ratu Bulutangkis Indonesia.
Minarni merupakan pebulu tangkis Indonesia pertama yang mencapai partai final kejuaraan All-England nomor tunggal putri pada 1968 silam, sayangnya ia dikalahkan wakil Swedia Eva Twedberg kala itu 6-11, 2-11.
Pun demikian, di tahun yang sama, Minarni juga mencapai final di nomor ganda putri berpasangan dengan Retno Koestijah dan meraih satu dari gelar juara bagi Indonesia di All-England tahun itu dengan mengalahkan pasangan Jepang Noriko Takagi/Hiroe Amano 15-5, 15-8. Tahun tersebut Indonesia juga menang di nomor tunggal putra lewat legenda lainnya, Rudy Hartono.
Capaian itu menjadi kelanjutan dari prestasi Minarni yang menyapu bersih tiga medali emas Asian Games 1962 di Jakarta, dalam tiga nomor yang bisa ia ikuti, yakni tunggal putri, ganda putri dan beregu putri.
Kemudian pada Kejuaraan Bulutangkis Asia 1962, yang merupakan edisi perdana, Minarni juga menjadi yang terbaik di nomor tunggal putri.
Pada Asian Games 1966 di Bangkok, Thailand, ia juga kembali meraih emas ganda putri masih berpasangan dengan Retno.
Minarni juga menjadi bagian dari tim Indonesia yang menjuarai Piala Uber 1975 di Jakarta. Kala itu ia turun di nomor ganda berpasangan dengan Regina Masli dan di partai final Indonesia menjadi juara usai mengalahkan Jepang 5-2.
Gelar juara Uber perdana Indonesia itu berhasil diraih Merah Putih di penampilan terakhir kejuaraan bulutangkis beregu putri paling bergengsi sedunia.
Minarni meninggal dalam usia 59 tahun pada 14 Mei 2003 silam setelah menderita komplikasi radang paru-paru dan liver.
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2019