"Penemuannya sudah tanggal 6 Mei, tetapi kan ada proses pendokumentasian juga jadi kami angkat tanggal 9 Mei. Saat ini sedang dalam proses dibersihkan, dikonservasi," Ketua Unit Candi Plaosan Wiwing Wimbo Widayanti di Klaten, Jumat.
Ia mengatakan penemuan arca yang diprediksi merupakan peninggalan abad ke-9 tersebut berawal dari proses pemugaran Candi Perwara yang ada di kompleks tersebut.
"Pada prosesnya kan ada pembongkaran sisa-sisa bangunan. Pada waktu kami bongkar, di bawah pondasi kami menemukan arca. Penemuan awal kan tidak tampak, hanya batu tertutup tanah. Setelah kami tahu itu arca, kemudian pembongkaran kami hentikan, kami ukur dan dokumentasikan, selanjutnya dibersihkan lagi area seluruhnya baru kemudian kami angkat," katanya.
Ia mengatakan arca yang ditemukan di Candi Perwara deret dua nomor 29 tersebut arah hadapnya ke timur dengan posisi terlentang.
"Meski ditemukan di deret Candi Perwara, kami belum bisa memastikan apakah arca ini bagian dari Candi Perwara," katanya.
Ia mengatakan jika memang menjadi bagian dari Candi Perwara maka akan dikembalikan di lokasi tersebut pascapemugaran. Meski demikian, untuk sementara ini arca ditempatkan di kantor unit.
"Kami juga akan melakukan penelitian dan pengkajian terlebih dahulu. Belum tentu bagian ini (Candi Perwara, red) karena posisi saat ditemukan berada di bawah pondasi. Bisa jadi berada di bawah karena sengaja dikubur atau karena alam," katanya.
Sementara itu, karena kondisi arca saat ditemukan masih dalam keadaan utuh dengan tinggi 108 cm, tebal 46 cm, dan lebar 53 cm, dikatakannya, untuk proses pembersihannya tidak butuh perlakuan khusus.
"Baru dibersihkan hari ini, karena sementara ini setelah dianalisa kotorannya hanya dari tanah maka pembersihannya dengan manual basah, yaitu disemprot dan disikat," katanya.
Ia mengatakan proses pembersihan juga tidak menggunakan obat kimia karena tidak ada jamur yang ditemukan pada arca. Selain itu, kondisi juga utuh sehingga tidak perlu ada penyambungan.
Baca juga: Warga temukan arca kuno di Boyolali
Baca juga: Warga Magelang temukan dua arca kuno
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019