• Beranda
  • Berita
  • OANA Diimbau Merespon Trend Konvergensi Media Secara Bijak

OANA Diimbau Merespon Trend Konvergensi Media Secara Bijak

11 Desember 2007 09:13 WIB
Jakarta (ANTARA News) - Kantor berita yang tergabung dalam Organisasi Kantor Berita Asia Pasifik (OANA) diimbau agar merespon trend baru konvergensi media secara bijak. "OANA hendaknya secara bijaksana merespon perkembangan media massa saat ini, yaitu era konvergensi media," kata Ketua Aliansi Kantor Berita Mediterania (AMAN), Nacer Mehal, kepada ANTARA di sela-sela Sidang Umum OANA) ke-13 di Jakarta, Senin, Mehal, yang juga pemimpin umum Kantor Berita Aljazair, Algerian Press Service (APS), mengemukakan bahwa trend konvergensi media merupakan tantangan terkini bagi seluruh media massa, khususnya kantor berita. "Saat ini media massa di mana pun, termasuk di dunia Arab, menghadapi tantangan baru tersebut, dan bagaimanapun harus direspon secara positif," katanya. Ditanya, bagaimana pengalaman Aljazair dan AMAN dalam merespon tren konvergensi media, Mehal mengungkapkan sekarang ini masih dalam tataran wacana, namun secara bertahap mulai diperkenalkan. "Masih perlu dikaji secara mendalam untuk menerapkan tren baru ini. Oleh karena itu, Sidang Umum OANA ke-13 di Jakarta ini merupakan sarana paling penting untuk bertukar pikiran guna mencari masukan-masukan segar dari semua pihak," katanya. Sementara itu, Pemimpin Umum Kantor Berita Turki (Anadolu), Dr Suleyman Hilmi Bengi, berpendapat bahwa konvergensi media merupakan upaya menggabungkan teknologi komunikasi terkini dan teknologi komunikasi massa tradisional. Ditanya prospek kantor berita dalam menghadapi era konvergensi media, ia menuturkan masa depan kantor berita bergantung bagaimana mereka merespon teknologi komunikasi dan perkembangan yang semakin cepat. "Kantor berita akan tetap eksis bila secara tepat beradabtasi dengan perkembangan terbaru. Bila tidak merespon perubahan itu, kita (kantor berita) akan mandek dan bahkan mati," katanya. Bengi juga menaruh harapan kepada Lembaga Kantor Berita ANTARA (LKBN ANTARA) yang akan memimpin OANA tiga tahun ke depan untuk memunculkan pikiran-pikiran segar dalam memajukan organisasi ini. "Saya yakin, di bawah kepemimpinan Indonesia (ANTARA) dalam tiga tehun ke depan, OANA akan menampakkan wajahnya lebih segar untuk mempromosikan suara Asia Pasifik," ujar Helmi Bengi. ANTARA menjadi tuan rumah Sidang Umum OANA ke-13 di Jakarta, 10-14 Desember 2007, bersamaan dengan peringatan HUT ANTARA ke-70. OANA,yang didirikan oleh UNESCO pada Desember 1961, kini beranggotakan 41 kantor berita dari 33 negara, seperti Indonesia, Malaysia, India, Jepang, China, Korea, Turki, Australia, Iran, Arab Saudi, Qatar, Kuwait, Vietnam, Yaman, Azarbaijan, Pakistan, Bangladesh, dan Oman. Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka Sidang Umum OANA di Istana Wakil Presiden, Selasa (11/12). Pada Sidang OANA di Jakarta ini, ANTARA akan mengambil alih jabatan Presiden OANA untuk periode 2007-2010 dari Bernama, kantor berita Malaysia, yang memimpin OANA dari 2004 hingga 2007. (*)

Pewarta: muhaj
Copyright © ANTARA 2007