Saat ini, lanjutnya AKP Jaelani sedang berada di Rumah Sakit Umum Daerah Siak menjalani perawatan. Selain itu untuk membuktikan bahwa itu memang tembakan maka akan dilakukan visum terlebih dahulu.
Suasana yang ditimbulkan akibat keributan di Rutan Siak memang mencekam. Dari luar ratusan batu dihujankan ke arah petugas kepolisian dan petugas pemadam kebakaran yang berusaha memadamkan api di lokasi tersebut.
Saat mobil pemadam kebakaran tiba di rutan, tahanan yang berada di dalam gedung tersebut mendadak bringas. Beberapa titik api mulai muncul di beberapa sudut bangunan gedung.
Melihat hal itu, Kasat Narkoba Polres Siak AKP Jailani waktu itu juga terlihat langsung mengambil alih barisan depan petugas kepolisian yang berusaha menenangkan keributan dari luar pintu masuk Rutan.
Pada dini hari tadi anggota mencoba menenangkan warga binaan yang tidak terima dengan perlakuan sipir. Kemudian memang ada benturan benda tumpul.
"Semuanya harap tenang, jangan ada yang berbuat anarkis," lontar Kasat Jailani saat itu.
Namun, imbauannya malah dibalas dengan tembakan ke arah lengan sang pemimpin di satuan Narkoba Polres Siak itu. Seluruh personil yang berada di dekat AKP Jailani sontak terkejut dan langsung melarikannya ke Rumah Sakit.
Dari informasi dihimpun diduga narapidana yang berada di dalam lapas telah menguasai tiga unit senjata laras panjang cadangan milik penjaga rutan yang tertinggal. Pasalnya setelah mengamuknya warga binaan, semua petugas rutan tak di dalam lagi.
Baca juga: Napi mengamuk, Rutan Siak dibakar
Baca juga: Diduga akibat kekerasan petugas, napi rusuh dan bakar Rutan Siak
Baca juga: Rusuh Rutan Siak, 34 napi dan tahanan kabur
Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Febrianto Budi Anggoro
Copyright © ANTARA 2019