"Pada dasarnya kami di ACT tidak bergerak pada tanggap bencana saja, tetapi semua hal bidang kemanusiaan kami bergerak. Tiap saat kami bekerja untuk kemanusiaan termasuk berbagi Ifthar untuk kaum dhuafa," ujar Ketua ACT Sulsel Faisal Agunisman di Makassar, Sabtu.
Ia menjelaskan "Ifthar" adalah salah satu ibadah di bulan Ramadhan dan sering dilakukan oleh sebuah komunitas, dan orang-orang berkumpul untuk berbuka puasa bersama-sama.
Ifthar dilakukan tepat setelah waktu Magrib. Secara tradisional, kurma adalah hal pertama yang harus dikonsumsi ketika berbuka puasa. Namun, kami membuatnya secara komplit dalam dus makanan dan membagikannya.
"Alhamdulillah, ACT MRI Sulsel bekerja sama dengan Komunitas Peduli Yatim dan Dhuafa sudah berbagi ifthar dan membentuk kebahagiaan di bulan yang penuh keberkahan ini," katanya.
Faisal menyatakan pembagian ifthar akan terus dilakukan di bulan suci Ramadhan ini dengan menyasar kaum dhuafa maupun anak yatim untuk berbagi kebahagiaan di bulan penuh berkah tersebut.
Pada Jumat (10/5) ada 400 paket makanan siap santap yang dibagikan di dua lokasi yang berbeda. Di kampung Savana, Kecamatan Tamalate Kota Makassar, dan kawasan pemulung Jalan Poros Talasalapang Kecamatan Rappocini Kota Makassar.
Program tebar ifthar ini bertujuan untuk memberikan keberkahan di bulan Ramadhan kepada kaum yang membutuhkan. Program ini juga pemberdayaan dari ACT dalam penyediaan paket buka dan sahur.
Dia menerangkan pihaknya membuka kesempatan kepada seluruh lapisan masyarakat jika ingin ikutan dalam berbagi ifthar bisa menitipkan donasinya untuk selanjutnya diteruskan kepada kaum dhuafa.
"Bila ingin bergabung dalam program tersebut bisa mengikuti program berbagi ifthor Ramadhan dari ACT, memuliakan manusia di bulan yang penuh berkah. Mudah Mulia, Menuju Surga Dengan Selangkah. Bisa mendaftar dengan klik link http://bit.ly/paketbuka," tambahnya.
Baca juga: ACT Bali siapkan 10.000 makanan buka puasa lewat "Dapur Ramadhan"
Baca juga: ACT Kepulauan Riau salurkan ratusan takjil setiap hari
Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019
