Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menargetkan Bandara Jenderal Besar Soedirman (sebelumnya bernama Lanud Wirasaba, red.) di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, mulai beroperasi pada masa Angkutan Lebaran 2020."Kami targetkan puasa (Ramadhan) tahun depan ini semua sudah selesai sehingga sudah bisa 'testing runway'. Nanti pas waktunya mudik, pesawat komersial sudah bisa beroperasi, Insya Allah.
"Bapak Presiden (Presiden Joko Widodo, red.) sudah menekankan betul Bandara Wirasaba ini karena ini kan bagian selatan yang pertumbuhan ekonominya sangat baik. Jadi kalau nanti ada bandara, kami yakin akan baik lagi," katanya di Purbalingga, Sabtu.
Menteri mengatakan hal itu kepada wartawan usai meninjau pelaksanaan proyek pembangunan Bandara Jenderal Besar Soedirman di Desa Wirasaba, Kecamatan Bukateja, Purbalingga.
Berdasarkan informasi dari Bupati Purbalingga, kata dia, iklim investasi di Purbalingga sangat nyaman sehingga banyak investor asing yang membuka usaha di kabupaten itu.
"Memang kelemahannya pada konektivitas. Sekarang pada dasarnya pakai kereta atau mobil," katanya.
Ia mengharapkan jika sudah ada bandara akan mempercepat pertumbuhan ekonomi terutama industrinya.
Dia mengaku bersyukur karena kerja sama dengan TNI Angkatan Udara (selaku pemilik lahan Bandara Jenderal Besar Soedirman, red.) sudah bisa dilakukan termasuk dengan pembebasan lahan di sekitar lokasi bandara.
"Kami targetkan puasa (Ramadhan) tahun depan ini semua sudah selesai sehingga sudah bisa 'testing runway'. Nanti pas waktunya mudik, pesawat komersial sudah bisa beroperasi, Insya Allah," katanya.
Dia mencontohkan pembangunan landasan pacu (runway) sepanjang 3.000 meter di Bandara Internasional Yogyakarta yang berlokasi di Kabupaten Kulon Progo dapat diselesaikan dalam waktu 12 bulan.
"Jadi, Insya Allah lebaran tahun depan sudah bisa digunakan," katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan pihaknya telah mempercepat pembangunan landasan pacu sejak awal 2019.
Dalam hal ini, panjang landasan pacu Bandara Jenderal Soedirman yang semula hanya 800 meter diperpanjang hingga 1.600 meter agar bisa didarati pesawat jenis ATR-72.
"Kami sudah percepat duluan, kalau tadi Ibu Rini minta 'runway' dulu, gedung terminal bisa kami berikutkan karena yang penting itu pesawat untuk 'take off' dan 'landing'," katanya.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019