Kapolda Kalimantan Selatan (Kalsel), Irjen Pol Yazid Fanani mengapresiasi tokoh masyarakat adat Dayak di daerah itu yang turut membantu menciptakan kondusifitas selama pemilu 2019.Yang pasti, saya ingin masyarakat bisa jadi polisi bagi dirinya sendiri. Begitu pun juga bagi warga Dayak yang masih menjunjung hukum adat, jika memang setiap permasalahan yang muncul bisa diselesaikan maka polisi berperan sebagai mediator saja,
Hal itu disampaikan Kapolda saat menyambut Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Balangan di Banjarmasin, Sabtu. Dalam pertemuan berbalut silaturrahmi itu, Kapolda menyatakan situasi kamtibmas di Kalsel secara umum dan Kabupaten Balangan khususnya, aman dan kondusif berkat peran aktif tokoh adat Dayak yang terus menyebarkan rasa perdamaian dan persaudaraan.
"Saya yakin, saudara-saudara suku adat Dayak di Kalsel bijak dan tidak mudah terprovokasi atas segala isu-isu menyesatkan yang sengaja disebar kelompok tertentu yang ingin mengganggu kamtibmas pasca pemilu," kata jenderal polisi bintang dua itu.
Kapolda pun mengaku menghargai kearifan lokal masyarakat Dayak selama ini, sehingga mempersilahkan jika persoalan diselesaikan secara hukum adat sebagaimana yang disepakati bersama.
"Yang pasti, saya ingin masyarakat bisa jadi polisi bagi dirinya sendiri. Begitu pun juga bagi warga Dayak yang masih menjunjung hukum adat, jika memang setiap permasalahan yang muncul bisa diselesaikan maka polisi berperan sebagai mediator saja," tambahnya.
Sementara Ketua Dewan Adat Dayak Kabupaten Balangan, Mandan menyatakan dukungan sepenuhnya tugas Kepolisian dalam menjaga situasi kamtibmas tetap kondusif.
"Kami selalu berada di belakang Kapolda untuk mengawal daerah bersama seluruh masyarakat Kalsel," ucapnya.
Untuk itu, Mandan mengajak masyarakat adat Dayak khususnya untuk solid ikut mengawal proses pemilu yang masih berjalan sekarang hingga hasilnya diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Mei 2019.
Pewarta: Firman
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019