• Beranda
  • Berita
  • Daerah lain datangkan bawang putih impor, NTB tidak

Daerah lain datangkan bawang putih impor, NTB tidak

11 Mei 2019 21:50 WIB
Daerah lain datangkan bawang putih impor, NTB tidak
Ilustrasi - Bawang putih impor. (ANTARA/Awaludin)

Kami tidak mengusulkan untuk mendatangkan bawang putih impor karena NTB merupakan sentra produksi bawang putih

Perum Bulog Divisi Regional Nusa Tenggara Barat, tidak mendatangkan bawang putih impor karena produksi lokal masih bisa memenuhi kebutuhan pasar, meskipun harganya relatif mahal.

"Kami tidak mengusulkan untuk mendatangkan bawang putih impor karena NTB merupakan sentra produksi bawang putih," kata Kepala Divisi Regional Bulog NTB, Ramlan UE, di Mataram, Sabtu.

Ia mengatakan sejumlah daerah memang sudah ada yang mengajukan usulan mendatangkan bawang putih impor.

Namun Bulog Divre NTB belum mengusulkan meskipun ada surat pemberitahuan dari pemerintah pusat terkait pengajuan usulan pengadaan bawang putih impor yang harganya masih relatif mahal.

Pihaknya juga mendalami apa penyebab harga bawang putih impor relatif mahal, bahkan hampir sama dengan bawang putih Sembalun sebesar Rp80.000 per kilogram.

"Kami tetap melakukan analisa bisnis agar tidak merugikan perusahaan. Makanya sejauh ini belum mengusulkan pengadaan bawang putih impor," ucap Ramlan.

Terkait dengan pasokan bawang putih impor berdasarkan permintaan Pemerintah Provinsi NTB, Ramlan mengatakan hal itu merupakan kewenangan pemerintah daerah dalam rangka mengendalikan inflasi akibat relatif tingginya harga bawang putih.

Seperti diketahui, harga bawang putih impor sempat menyentuh Rp80.000 per kilogram memasuki bulan puasa Ramadhan 1440 Hijriah. Namun sudah turun menjadi Rp40.000 per kilogram saat ini. Berbeda dengan harga bawang putih produksi petani Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, bertahan di kisaran Rp80.000 hingga Rp100.000 per kilogram.

Kepala Dinas Perdagangan NTB, Putu Selly Andayani, menyebutkan turunnya harga bawang putih impor karena adanya pasokan yang masuk ke Lombok sebanyak 72 ton.

Pihaknya meminta Kementerian Perdagangan untuk menambah pasokan bawang putih impor sebanyak 50 ton untuk kebutuhan masyarakat di Pulau Sumbawa.

"Harga bawang putih impor di Pulau Sumbawa masih relatif mahal, yakni Rp70.000 per kilogram. Makanya kami minta pasokan lagi biar harga di Pulau Sumbawa sama dengan di Lombok," katanya.

Baca juga: Mentan "blacklist" 56 importir bawang putih yang permainkan harga
Baca juga: Operasi pasar, Mentan gelontorkan bawang putih impor jelang Ramadhan

Pewarta: Awaludin
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019