"Gula pasir tersebut diduga masuk ke wilayah Indonesia melalui jalur tikus, selain itu juga berhasil diamankan dua orang warga Kabupaten Sambas berinisial Dn dan Rn," kata Aulia Fahmi Dalimunthe di Pontianak, Sabtu.
Terkait hal itu, Dansatgas Pamtas Yonif Mekanis 643/Wns, Mayor Inf Dwi Agung Prihanto di Pos Kotis Entikong menjelaskan usaha penyeludupan itu berhasil digagalkan Satgas Pamtas Yonmek 643/Wns saat menggelar patroli rutin di jalur tikus sekitar Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk.
"Personel kami berhasil memergoki dua orang pelintas batas yang gerak geriknya mencurigakan. Kemudian terhadap keduanya dilakukan pemeriksaan dan kami berhasil menemukan 24 karung gula pasir yang diduga dibawa masuk dari Malaysia," katanya.
Untuk proses lebih lanjut kata Dansatgas, Dn dan Rn beserta barang bukti langsung diamankan. Kemudian langsung diserahkan kepada Pos Bea Cukai PLBN Aruk untuk pengembangan kasus tersebut.
Menurut Dwi Agung Prihanto, bahwa memasuki bulan Ramadhan banyak para pelintas batas yang berusaha memasukkan sembako secara ilegal dari Malaysia ke Indonesia melalui jalur tikus, sehingga harus dicegah karena akan merugikan negara.
"Maka dari itu kami akan meningkatkan upaya pencegahan masuknya barang ilegal dengan memperketat pengawasan terhadap jalur tikus di perbatasan," katanya.
Pewarta: Andilala
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019