Knights Society, sebutan suporter CLS, henti menciptakan keriuhan di Kertajaya sejak lemparan mula hingga bel pemungkas laga berbunyi dan Rowsom berterima kasih akan hal itu.
"Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih kepada para fans, karena ini laga kandang terakhir musim ini," kata Rowsom dalam komentar purnalaga dilansir keterangan resmi CLS.
"Hari ini kami bermain lebih bagus dari gim kemarin," ujarnya menambahkan.
Baca juga: Menang, CLS paksa gim kelima final dimainkan
Di gim keempat, CLS memang sukses membenahi hampir seluruh permasalahan yang mereka alami di gim ketiga. Tingkat akurasi tembakan terbuka CLS meningkat drastis dari 32 persen di gim ketiga, menjadi 46 persen.
Kemudian dari sektor eksekusi lemparan bebas, hari ini CLS sukses meraup 18 poin dari 26 kesempatan yang ada atau setara akurasi 69 persen, dibandingkan enam dari 13 kesempatan di gim ketiga.
Transisi bertahan ke menyerang CLS juga lebih manjur, terlihat dengan raihan 12 poin balasan dibandingkan empat poin balasan di gim sebelumnya.
CLS juga sukses memanfaatkan paint area dengan meraup 38 poin dari sana, bertambah 12 poin dari gim ketiga. Darryl Watkins jadi kunci di sana dengan lompatan kontribusi dari cuma lima poin menjadi dwiganda 28 poin dan 16 rebound.
Seluruh aspek serangan itu dibarengi rapatnya pertahanan CLS serta agresivitas penampilan secara menyeluruh.
"Kami sudah bermain pasrah, jadi agresif adalah satu-satunya cara," ujar Rowsom.
"Kami bermain dengan semangat yang lebih besar, menembak lebih baik, Watkins juga lebih perkasa di bawah ring," kata pelatih asal Amerika Serikat itu membeberkan.
Berkat itu semua, CLS kini menyamakan kedudukan final menjadi 2-2 dan memaksakan gim kelima digelar di markas Slingers di OCBC Arena, Singapura, pada Rabu (15/5) nanti.
Rowsom tentu berharap timnya bisa menjaga konsistensi permainan demi mewujudkan ambisi meraih gelar juara ABL.
Baca juga: Sandy Kurniawan yakin kemenangan CLS di gim keempat jadi titik balik
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2019