• Beranda
  • Berita
  • Baru 1.600 formulir pendaftaran relokasi diisi pengungsi Palu

Baru 1.600 formulir pendaftaran relokasi diisi pengungsi Palu

12 Mei 2019 15:43 WIB
Baru 1.600 formulir pendaftaran relokasi diisi pengungsi Palu
Anak-anak pengungsi tsunami di kawasan pengungsian halaman Masjid Agung Palu Sulteng asyik bermain sambil menunggu waktu berbuka puasa, Rabu (7/5/2019). (ANTARA/Muh. Arsyandi)

penting untuk diisi agar Pemerintah Kota Palu bisa mengetahui di mana lokasi relokasi yang diinginkan oleh sekitar 42 ribu pengungsi

Baru sebanyak 1.600 formulir pendaftaran relokasi yang diisi pengungsi bencana gempa, tsunami dan likuefaksi di Kota Palu, Sulawesi Tengah hingga Minggu sore.

"Dari 5.731 formulir pendaftaran relokasi yang kita sebar, baru 1.600 hingga hampir 1.700 yang diisi oleh pengungsi," kata Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu Pressly Tampubolon.

Padahal, ujar dia, formulir itu telah dibagikan kepada pengungsi sejak bulan lalu.

Dia mengatakan pembagian 5.731 formulir pendaftaran tersebut adalah tahap pertama. Pembagian formulir untuk tahap kedua rencananya akan dibagikan setelah 5.731 formulir yang dibagikan sebelumnya telah diisi oleh pengungsi.

Menurutnya formulir itu sangat penting untuk diisi agar Pemerintah Kota Palu bisa mengetahui di mana lokasi relokasi yang diinginkan oleh sekitar 42 ribu pengungsi baik yang sudah menghuni hunian sementara maupun yang masih tinggal di tenda-tenda pengungsian.

"Kita juga tidak tahu kenapa sampai sekarang formulirnya belum diisi oleh pengungsi," keluhnya.

Sementara itu Wali Kota Palu Hidayat di depan puluhan pengungsi dan ahli waris penerima santunan duka tahap pertama di ruang rapat Bantaya Kantor Wali Kota Palu, Sabtu mengimbau kepada pengungsi agar secepatnya mengisi formulir tersebut.

"Saya minta formulir pengisian lokasi relokasi dan huntap (hunian tetap)-nya segera diisi. Apakah minta di lokasi relokasi dan huntap di Kelurahan Tondo dan Talise atau di Kelurahan Duyu," ucapnya.

Dia menjelaskan nantinya formulir tersebut akan menjadi dasar Pemerintah Kota Palu untuk mengajukan penambahan lokasi relokasi dan huntap kepada pemerintah pusat, mengingat banyak pengungsi yang tidak ingin direlokasi di dua lokasi itu.

Sebagian ingin direlokasi di Kelurahan Petobo dan sebagian lagi di Kelurahan Balaroa yang berdekatan dengan tempat tinggal mereka yang hilang akibat likuefaksi.

"Segera diisi formulirnya supaya kita tahu siapa yang mau direlokasi Kelurahan Tondo Talise,di Kelurahan Duyu, Kelurahan Balaroa atau di Kelurahan Petobo," desaknya.
.

Baca juga: 30 persen pengungsi bencana Palu masih tinggal di tenda pengungsian
Baca juga: Palu ingin percepat pembangunan hunian tetap pengungsi

Pewarta: Muhammad Arshandi
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019