Direktur Utama PT Pupuk Kujang Nugraha Budi Eka Irianto menyampaikan utang pemerintah dari penyaluran pupuk bersubsidi ke anak perusahaan Pupuk Indonesia itu mencapai Rp2 triliun.Meski diakui utang tersebut cukup besar, tapi tidak mengganggu aktivitas produksi PT Pupuk Kujang, sebab pihaknya menyiasati dengan mencari dana pinjaman ke perbankan.
"Piutang ini angkanya kisaran Rp1,8 - Rp2 triliun," katanya, di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Minggu (12/5).
Meski diakui utang tersebut cukup besar, tapi tidak mengganggu aktivitas produksi PT Pupuk Kujang, sebab pihaknya menyiasati dengan mencari dana pinjaman ke perbankan.
"Karena memang ada pembayarannya rutin. (Jadi tidak mengganggu perusahaan). Kecuali (pembayarannya) tersendat, maka itu akan mengganggu perusahaan," kata Irianto.
Ia menyampaikan, pihak perusahaan terpaksa melakukan pinjaman kepada pihak perbankan agar aktivitas perusahaan tidak terganggu.
Hal tersebut juga dilakukan karena saat ini harga bahan baku gas bumi yang cukup mahal.
Sementara itu, stok Pupuk PT Kujang untuk memenuhi kebutuhan di wilayah Jawa Barat dan Banten cukup aman, mencapai 69.664 ton atau 260 persen dari ketentuan sebesar 26.226 ton.
Untuk NPK, stoknya mencapai 45.447 ton atau hampir lebih dari 10 kali lipat dari ketentuan sebesar 3.633 ton. Sedangkan pupuk organik, stoknya mencapai 8.173 ton atau 161 persen dari ketentuan sebesar 5.071 ton.
Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019