Menteri Energi, Industri dan Sumber Daya Mineral Arab Saudi Khalid Al-Falih menegaskan bahwa pada pukul 06.00 Ahad (12/5) dua kapal tangker Arab Saudi menjadi sasaran serangan di zona ekonomi eksklusif di lepas pantai Fujairah, Uni Emirat Arab (UAE).
Saat itu kedua kapal tangker tersebut sedang dalam pelayaran melintasi Teluk; satu dalam perjalanan untuk mengisi minyak mentah Arab Saudi dari Pelabuhan Ras Tanura untuk dikirim ke pelanggan Aramco Saudi di Amerika Serikat.
"Untungnya, serangan tersebut tidak merenggut korban jiwa atau membuat tumpahan minyak. Tapi, serangan itu mengakibatkan kerusakan besar pada badan kedua kapal tersebut," kata Al-Falih, sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Arab Saudi, SPA --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin siang.
Meneteri Energi Arab Saudi itu mencela serangan tersebut --yang bertujuan merusak kebebasan pelayaran, dan keamanan pasokan minyak buat pelanggan di seluruh dunia.
Menteri Arab Saudi itu juga menekankan tanggung-jawab bersama masyarakat internasional guna melindungi keselamatan pelayaran dan keamanan kapal tangker minyak, untuk mengurangi konsekuensi peristiwa semacam itu terhadap pasar energi, dan bahaya yang ditimbulkan pada ekonomi global.
Pada Ahad, Kementerian Luar Negeri UAE mengatakan empat kapal komersial menjadi sasaran "operasi sabotase" di dekat perairan wilayah Uni Emirat Arab tanpa merenggut korban jiwa. Keamiran tersebut tidak memberi penjelasan lebih lanjut mengenai sabotase itu.
Sumber: Saudi Press AgencyBaca juga: Mesir kecam aksi sabotase di dekat perairan UAE
Baca juga: Mesir akan jamin keamanan negara-negara Teluk Persia
Pewarta: Chaidar Abdullah
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019