Sejumlah usaha kue kering rumahan yang hanya ada menjelang Lebaran mulai kebanjiran pesanan seiring dengan penambahan permintaan kue untuk menyambut Idul Fitri.Penjualan kue di Bulan Ramadhan meningkat 50 persen
Salah satu pelaku industri kue kering rumahan, Yuli Ciana, di Jakarta, Senin, mengatakan sudah mulai produksi kue kering sejak April dan permintaannya pun naik dibandingkan hari-hari biasa.
“Penjualan kue di Bulan Ramadhan meningkat 50 persen,” kata Yuli di rumah produksi kue kering di kawasan Kwitang Raya, Jakarta.
Pada hari biasa, Yuli hanya menghabiskan 100 kilogram tepung terigu, sedangkan 200 kilogram di Bulan Ramadhan.
Yuli menjual berbagai jenis kue dalam toples maupun kaleng. Menurutnya, kue dalam toples lebih banyak dibeli oleh pelanggan karena lebih mudah jika ingin dibagikan kepada keluarga ataupun tetangga.
Ia mengaku tidak melakukan pemasaran. Pembeli yang datang adalah pelanggan yang sudah mengetahui kue kering produksinya, apalagi tokonya sudah ada sejak tahun 1958.
“Pembeli ada dari toko, tetapi lebih banyak pelanggan yang sudah dari dulu sering beli di sini dan sudah tahu rasanya,” ucapnya.
Kue kering produksinya dijual dengan harga mulai dari Rp40.000 hingga Rp135.000 per toples.
Pelaku industri kue kering rumahan lainnya, Hasanuddin juga sudah sibuk memproduksi kue kering sejak Maret.
Upaya untuk menambah produksi, Hasanuddin memperkerjakan 25 karyawan serta terkadang menambah jam kerja pekerja harian di tempat usahanya.
“Hari biasa mulai jam 10 hingga sore. Tetapi terkadang jika permintaan banyak bisa sampai lembur hingga malam, bahkan dini hari,” katanya di rumah produksinya di kawasan Kwitang.
Pada hari biasa, Hasanuddin bisa memproduksi dua kue berbeda masing-masing 23 kaleng, sedangkan jika lembur bisa hingga 36 kaleng.
Sementara itu, jika dibandingkan sepekan pertama bulan Ramadhan tahun lalu, Hasanuddin mengatakan terjadi penurunan sekitar 20 persen karena menurutnya Lebaran tahun ini bersamaan dengan tahun ajaran baru.
“Tahun lalu bisa produksi hingga satu ton. Pada satu Ramadhan hari pertama saja sudah banyak yang pesan,” katanya.
Ia menambahkan, permintaan kue akan terus meningkat saat dua pekan sebelum Lebaran.
Hasanuddin menjual beberapa jenis kue kering seperti kue kastangel, kacang, salju, lidah kucing, dan nastar. Selain didistribusikan di Jakarta, kuenya juga dijual hingga Jambi dan Batam.
Menurut Hasanuddin, kue kering dijual dengan harga Rp70.000 hingga Rp80.000 per kilogram untuk harga eceran. Sedangkan untuk agen dan distributor, kue dijual lebih rendah yaitu Rp60.000 per kilogram untuk menjaga persaingan yang sehat di antara pedagang.
Pewarta: Ahmad Wijaya dan Shofi Ayudiana
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019