"Bayangkan kalau tidak ada lagi anak Indonesia yang menjadi petani atau nelayan, bangsa ini menjadi bangsa konsumsi," katanya di Desa dan kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin.
Sandiaga mengatakan bahwa bila diperhatikan semakin hari usia petani dan nelayan rata-rata diatas 50 tahun.
Cawapres yang mendampingi Prabowo Subianto itu mengemukakan saat menggelar dialog dengan para perani dan nelayan dalam acara sosialisasi OK OCE Tani.
Dia mengatakan mari bangkitkan "milenial" untuk bekerja di bidang pertanian dan nelayan dengan sistem jaman now, mengunakan teknologi.
Cawapres nomor urut 02 itu pernah bertemu petani "milenial" bernama Rahman di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan.
Bahkan Rahman bersama abang dan adiknya, pria yang belum berumur 30 tahun itu mengelola perusahaan beras dengan produksi 250 ton per hari, mengelola sawah seluas 300 hektare.
Kabupaten Sidrap memang salah satu daerah lumbung pangan, di Sulawesi Selatan penghasil beras terbesar di Indonesia.
Rahman adalah salah satu pengusaha beras yang bekerjasama dengan food station DKI Jakarta untuk memenuhi kebutuhan beras warga ibukota.
Menurut dia, ini merupakan salah program Sandiaga Uno yang dijalankan saat menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta dan pemenuhan janjinya untuk harga kebutuhan pokok yang stabil dan terjangkau.
"Jadi kalau para 'milenil' ikut bertani dan nelayan, ketahanan pangan kita semakin solid.
Apalagi dengan revolusi industri 4.0 yang bisa menjadi solusi pertanian dan nelayan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas pangan, " katanya.
Sehingga semboyan OK OCE Tani Nelayan : Mandiri, Jujur Peduli, dan Sejahtera, benar-benar terwujud.
Dalam kesempatan itu Sandi juga berterima kasih kepada warga Kecamatan Kronjo yang pada 17 April 2019 memutuskan untuk melakukan perubahan.
Pewarta: Adityawarman(TGR)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019