Makanya kita harus kejar-kejaran supaya kita duluan yang jalan atau beroperasi, sehingga kita bisa mengatakan Indonesia di Asia tenggara punya kereta cepat duluan
Menteri BUMN Rini Soemarno menginginkan kereta cepat Jakarta-Bandung menjadi kereta cepat yang pertama di Asia Tenggara.
"Saya ingin menekankan pula bahwa kalau kita bisa menyelesaikan (kereta cepat) pada akhir 2020, InsyaAllah ini menjadi kereta cepat pertama yang ada di Asia Tenggara," ujar Rini di Walini, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa.
Menteri menjelaskan bahwa dirinya sudah mendengar ada pembangunan kereta cepat ke Kuching, Malaysia.
"Makanya kita harus kejar-kejaran supaya kita duluan yang jalan atau beroperasi, sehingga kita bisa mengatakan Indonesia di Asia tenggara punya kereta cepat duluan," katanya.
Selain itu, Rini juga mengapresiasi mitra proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ini yaitu China Railway yang sudah melatih dan mendidik insinyur-insinyur Indonesia, sehingga bisa belajar banyak bukan hanya di Indonesia namun juga di China.
"Kami yakin ke depannya partisipasi dari para insinyur-insinyur kita makin bisa lebih tinggi lagi, malah impian saya mungkin 10 tahun dari sekarang kita bisa bersama-sama dengan China membangun kereta cepat di negara-negara lain," kata Menteri Rini.
Sebelumnya Menteri BUMN Rini Soemarno menargetkan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung selesai pada 2020, sehingga pada 2021 bisa dilakukan uji coba running kereta tersebut.
Saat ini kemajuan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung telah mencapai 17,5 persen.
Menteri Rini menginginkan agar sebelum akhir tahun ini, kemajuan pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung bisa mencapai 59 persen.
Dia berharap hal itu bisa tercapai karena saat ini proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sudah tidak ada kendala yang signifikan
Menteri BUMN tersebut juga menjelaskan bahwa terkait pembebasan lahan sudah hampir 100 persen.
Baca juga: Menteri BUMN resmikan tersambungnya terowongan kereta cepat di Walini
Baca juga: Menteri BUMN targetkan proyek kereta cepat capai 59 persen pada 2019
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019