"Saya sebagai pimpinan parlemen justru mengimbau siapapun nanti yang diputuskan menang harus merangkul dan merajut hubungan yang beberapa waktu ini retak untuk bersatu kembali," kata Bambang di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa.
Dia meminta pihak yang menang, baik itu kubu pasangan Jokowi-Ma'ruf ataupun pasangan Prabowo-Sandiaga untuk tetap merangkul pihak-pihak yang kalah.
Bamsoet menilai sudah saatnya Indonesia berdemokrasi secara dewasa dan mampu menunjukkan kepada masyarakat bahwa kita sedang dipercaya rakyat untuk memimpin bangsa Indonesia.
"Jangan membuat rakyat bingung, jangan buat rakyat ketakutan, terancam dengan provokasi seolah bakal ada gesekan demo besar seperti 'people power', itu tidak mendidik bahkan yang rugi adalah rakyat," ujarnya.
Bambang mengatakan di Pemilu 2014 ada dua kelompok yaitu Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Kerja (KIK), membuat masyarakat terbelah.
Dalam proses perjalanannya menurut dia, masing-masing pihak lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara Indonesia.
"Namun dalam proses perjalanannya, masing-masing pihak lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara yang lebih besar, sehingga kemudian kita cair kembali," katanya.
Dia mengakui saat ini masih adanya semacam gesekan tapi kita mulai membuka dan melakukan menjahit kembali hubungan kebangsaan yang sampai hari ini tampaknya masih terbelah antara kubu Jokowi dan Prabowo.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019