"Memasuki masa Revolusi Industri 4.0, kami merasa perlu ikut menyiapkan SDM yang memiliki talenta di bidang digital agar bisa menjadi pemenang dalam abad revolusi itu," kata Nizam.
Kementerian Komunikasi dan Informatika menyediakan 450 beasiswa Program Digital Talent Scholarship Tahun 2019 yang akan berlangsung di Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM).
Dekan Fakultas Teknik UGM Prof Nizam saat jumpa pers di Kampus UGM, Selasa (14/5), mengatakan dalam Program Digital Talent Scholarship Tahun 2019, Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Fakultas Teknik UGM ditunjuk Kemenkominfo sebagai salah satu mitra untuk mendukung salah satu akademi dari program itu yakni "Fresh Graduate Academy (FGA)".
"Memasuki masa Revolusi Industri 4.0, kami merasa perlu ikut menyiapkan SDM yang memiliki talenta di bidang digital agar bisa menjadi pemenang dalam abad revolusi itu," kata Nizam.
Menurut Nizam, saat ini kebutuhan talenta bidang digital di Indonesia cukup besar. Karena banyaknya kebutuhan, tidak sedikit perusahaan-perusahaan rintisan unicorn di Indonesia yang justru mencari talenta-talenta digital dari negara lain. "Sehingga kalau kita tidak menyiapkan SDM sendiri kita hanya menjadi konsumen dan penonton," kata dia.
Oleh sebab itu, ia mengatakan UGM melalui Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Fakultas Teknik bersedia menjadi mitra penyelenggara "Fresh Graduate Academy" (FGA) yang merupakan salah satu bentuk akademi dari Program Digital Talent Scholarship. Selain FGA, program itu juga memiliki tiga akademi lainnya yakni Vocational School Graduate Academy (VSGA), Coding Teacher Academy (CTA), dan Online Academy (OA).
Ketua OC Fresh Graduate Academy, Adityo Hidayat mengatakan 450 beasiswa Pelatihan Talenta Digital di UGM memiliki rincian 200 beasiswa untuk pelatihan bidang Artificial Intelligence (AI), 150 beasiswa untuk Internet of Things, dan 100 beasiswa untuk bidang Cyber Security.
Ia menyebutkan untuk materi pelatihan Artificial Intelligence akan memberikan bekal peserta untuk mengembangkan aplikasi-aplikasi AI atau kecerdasan buatan yang bermanfaat untuk perusahaan khususnya dalam efisiensi sumber daya baik manusia maupun piranti-pirantinya.
Berkaitan dengan bidang itu, menurut dia, UGM sendiri sebelumnya telah memiliki Artificial Intelligence Center of Excellence yang mewadahi riset produktif dan inovatif di berbagai bidang seperti sistem robotika dan sensor, serta kecerdasan buatan.
Selanjutnya, pelatihan bidang Internet of Things (IoT) akan memberikan bekal peserta untuk mengembangkan aplikasi berbasis IOT serta menstimulasi lahirnya perusahaan start up berbasis IOT dari para peserta. Adapun pelatihan Cyber Security akan mengadopsi kurikulum Cisco Network Academy yang akan mempersiapkan peserta untuk memulai karier pekerjaan sebagai analis keamanan siber.
Adityo menjelaskan program pelatihan yang akan berlangsung selama dua bulan mulai 28 Juni hingga 20 Agustus 2019 itu terbuka bagi seluruh mahasiswa yang telah lulus tingkat D3, D4, atau S1 yang berasal dari jurusan TIK, MIPA dan seluruh jurusan teknik, terutama lulusan yang belum mendapatkan pekerjaan tetap atau lulusan yang pernah bekerja tetapi sedang tidak bekerja.
"Mahasiswa tahun akhir dapat mendaftar dengan melampirkan transkrip nilai dan surat keterangan dari prodi yang menyatakan sedang mengerjakan tugas akhir," kata dia.
Periode pendaftaran beasiswa itu dimulai pada 20 April hingga 19 Mei 2019 melalui website: https://digitalent.kominfo.go.id. Selama mengikuti pelatihan, penerima beasiswa FGA mendapatkan bantuan biaya hidup total sebesar Rp1,5 juta.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019