• Beranda
  • Berita
  • ACT Sumut gelar buka puasa bersama dan pemaparan kondisi Palestina

ACT Sumut gelar buka puasa bersama dan pemaparan kondisi Palestina

14 Mei 2019 21:54 WIB
ACT Sumut gelar buka puasa bersama dan pemaparan kondisi Palestina
ACT gelar buka puasa bersama dan pemaparan kondisi Palestina oleh Syekh Abdalrahman Nasir Muhammad Murad, Selasa (14/5/2019). (Antara Sumut/Nur Aprilliana Br Sitorus)

Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sumatera Utara menggelar acara buka puasa bersama sekaligus pemaparan kondisi terkini penduduk Palestina di Gaza oleh Syekh Palestina Syekh Abdalrahman Nasir Muhammad Murad.

Foto bersama ACT Sumut dengan Syekh Palestina Syekh Abdalrahman Nasir Muhammad Murad (Antara Sumut/Nur Aprilliana Br Sitorus)

Acara tersebut digelar di Rumah Makan Mie Ayam Jamur Mahmud, Medan Sumatera Utara, Selasa (14/5).

Syekh Abdalrahman Nasir Muhammad Murad, melalui Kepala Cabang ACT Sumatera Utara Fadli Septavianra sebagai penerjemah mengatakan, saat ini kondisi penduduk Palestina yang tinggal di jalur Gaza sangat memprihatinkan.

Bahkan secara rutin dua sampai tiga tahun sekali tentara dari Israel melakukan penyerangan kepada penduduk Palestina.

Konflik berkepanjangan yang terjadi di Palestina, menyebabkan jutaan penduduk Palestina menderita dan sangat membutuhkan bantuan untuk bertahan hidup.

"Kurang lebih dua belas tahun penduduk Palestina diboikot oleh Israel. Baik itu diboikot secara ekonomi, kesehatan dan lainnya," ujarnya.

Bahkan saat ini kata Syekh Abdalrahman, penduduk Palestina mendapat serangan dari segala penjuru, baik itu serangan dari darat, laut dan udara.

"Setiap bom yang dilepaskan oleh tentara Israel tidak memandang bulu, bisa itu di perumahan, kantor, rumah sakit bahkan akses umum juga," lanjutnya

Syekh Abdalrahman menambahkan, akibat kekejaman tentara Israel ini, ketersediaan sumber air bersih dan bahan pangan menjadi permasalahan utama yang dihadapi rakyat Palestina.

"Selain itu juga akses perjalanan keluar negeri. Karena di sana para penduduk tidak gampang untuk keluar dari Palestina. Bahkan saat mereka sakit pun tidak gampang keluar dari Gaza," lanjutnya

Permasalahan lainnya kata Syekh Abdalrahman adalah pemasokan sumber listrik yang hanya dinikmati dua jam selama satu hari.

"Bahkan di Ramadhan ini listrik sama sekali tidak ada," katanya

Lebih lanjut kata Syekh Abdalrahman, melalui program ACT yang telah mengutusnya ke Indonesia khususnya ke Sumatera Utara, untuk menceritakan secara langsung kepada masyarakat bagaimana penderitaan yang dialami penduduk Palestina.

"Kami juga meminta bantuan kepada Indonesia juga kepada negara manapun untuk memberi bantuan lagi kepada saudara-saudara kita di Palestina," tuturnya
 

Pewarta: Nur Aprilliana Br. Sitorus
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019