Bus di Terminal Pulogebang diperiksa kelayakan

15 Mei 2019 13:23 WIB
Bus di  Terminal Pulogebang  diperiksa kelayakan
Situasi terminal Pulogebang Jakarta Timur (Foto ANTARA/ Agus Saeful Iman)
Pengelola Terminal Pulogebang, Jakarta Timur  melakukan "ram check" (pemeriksaan di lapangan)  bagi  bus-bus yang akan dipergunakan untuk mengangkut pemudik ke berbagai tujuan di Jawa dan Sumatera.
 
“Pos ‘ram check’ itu untuk memastikan bahwa kendaraan layak jalan,” kata Emiral Augus, Kasi  Operasional dan Kemitraan Terminal Pulogebang saat di ditemui Rabu.
 
Pemeriksaan bus-bus ditangani oleh petugas dari Unit Pengujian Kendaraan Bermotor (UPKB)

Selain itu, pengelola Terminal Pulogebang juga mendirikan  tambahan pos keamanan dan  pos kesehatan.

“Pos keamanan sendiri terdiri dari TNI, Polri, dan Dinas Perhubungan, pos kesehatan terdiri dari Dinas Kesehatan dan BNNP, dan pos ‘ram check’ dilaksanakan oleh Unit Pengujian Kendaraan Bermotor (UPKB),” ujarnya.

Pos kesehatan yang disediakan Terminal Pulogebang akan melayani gratis untuk para pemudik dan sopir bus yang ingin memeriksakan kesehatannya.

“Ya nanti untuk para supir juga akan di cek dulu kesehatannya, kalau sehat ya jalan, kalau gak sehat ya gak bakal diizinkan buat jalan, untuk mengindari hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya.

Selain memeriksakan kesehatan, Badan Narkotika Nasional  Provinsi (BNNP) Jakarta juga menyediakan  tes narkoba. Bagi masyarakat yang terindikasi narkoba akan ditindak lanjuti sesuai hukum yang berlaku oleh BNNP.

Untuk melayani pemudik 2019,  pengelola Terminal Pulogebang  mengerahkan 400 petugas.

“Tahun lalu  sekitar 400 orang ya, mereka bertugas bergantian," katanya.

Untuk mengatasi melonjaknya pemudik,  pihak terminal  sudah berkoordinasi dengan perusahaan-perusahaan bus untuk menyiapkan bus cadangan.

Dia belum tahu pasti lonjakan jumlah pemudik tahun ini. Akan tetapi  diperkirakan akan melonjak di H-5, H-4, dan H-3 Lebaran.

“Tahun ini belum tau, tidak bisa dipastikan juga kalau tahun 2018 pemudik puncaknya bisa mencapai 11.000 orang dari yang normalnya 2.000-3.000 orang, tahun ini juga mungkin tidak akan berbeda jauh dan biasanya puncaknya itu pada H-5, H-4, dan H-3,” ujar Emiral.


 

Pewarta: Ganet Dirgantara dan Agus Saeful Imam
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2019