Abramovic, miliarder Rusia itu, mengalami masalah dalam memperbarui visa Inggris tahun lalu di tengah ketegangan antara Rusia dan Inggris sehingga dia belum pernah terlihat dalam pertandingan Chelsea musim ini.
Laporan media Inggris mengindikasikan bahwa Abramovich sudah mulai ogah-ogahan dan ingin menjual klub tersebut, tetapi Luiz menegaskan bahwa pria berusia 52 tahun itu tidak kehilangan dahaga untuk menggapai sukses setelah mereka berbicara sebelum memperpanjang kontrak bersama Chelsea minggu lalu.
"Saya berkesempatan untuk berbicara dengannya minggu lalu untuk memutuskan masa depan saya," kata Luiz kepada The Daily Mail seperti dikutip Reuters.
"Dia mencintai klub ini dan semua yang ada di dalam klub. Dia ingin memenangi segalanya, dia ingin berbuat lebih banyak.
"Memang sulit baginya, dia berada jauh tetapi hatinya ada di sini. Dia mencoba untuk terlibat setiap hari. Dia masih sangat bersemangat untuk klub. Dia memiliki gairah yang sama, berpikir tentang kemenangan. Dia tidak ingin kehilangan energi.
"Dia yang membangun Chelsea dan segalanya di Chelsea berubah karena dia. Hasilnya sudah terlihat, 15 trofi juara dalam 15 tahun," kata pemain asal Brazil itu.
Chelsea dibawah pelatih Maurizio Sarri berada di urutan ketiga klasemen akhir Liga Primer Inggris, sehingga kembali berlaga di Liga Champions musim depan.
Menurut Luiz, klub asal London itu sebenarnya telah melampaui harapan pra-musim ketika mereka ingin menuntaskan target dengan gelar juara di Liga Eropa saat mereka akan berhadapan dengan Arsenal di Baku pada 29 Mei mendatang.
"Kami tampil luar biasa, terutama saat tahun pertama bersama pelatih baru. Tidak ada yang mengira Chelsea akan finis di urutan ketiga. Semua orang mengira kami akan tersingkir untuk berlaga di Liga Champions musim depan," katanya.
Baca juga: Chelsea akhiri musim di posisi ketiga
Baca juga: Maurizio Sarri tegaskan tetap bertahan di Chelsea
Pewarta: Atman Ahdiat
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2019