• Beranda
  • Berita
  • Bandara baru direncanakan dibangun di Mahakam Ulu Kaltim

Bandara baru direncanakan dibangun di Mahakam Ulu Kaltim

15 Mei 2019 16:33 WIB
Bandara baru direncanakan dibangun di Mahakam Ulu Kaltim
Wakil Bupati Mahulu Y Juan Jenau (ANTARA/ M Ghofar)

keberadaan bandara sangat penting sebagai akses bagi wisatawan maupun calon investor untuk datang

Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Provinsi Kalimantan Timur, berencana membangun bandar udara (bandara) di Kampung Ujoh Bilang.

"Untuk tahap awal ini masih dilakukan sosialiasi pengadaan tanah. Jika dalam sosialisasi pengadaan tanah ini nantinya yang punya tanah tidak setuju, maka batal bandara dibangun di lokasi ini, namun akan mencari lokasi yang baru. Bila setuju, berarti aman," kata Wakil Bupati Mahulu, Y Juan Jenau di Ujoh Bilang, Rabu.

Hal itu dikatakan Juan saat membuka acara sosialisasi pengadaan tanah untuk calon Bandara Ujoh Bilang di Kampung Ujoh Bilang.

Sosialisasi tersebut dihadiri berbagai pihak antara lain dari Badan Pertanahan Nasional (BPN), Dinas Perhubungan, Kejaksaan, Kepolisian, Kepala Kampung Ujoh Bilang, dan pemilik lahan di lokasi calon bandara.

Bandara ini rencananya dibangun di dekat jalan poros antara Kampung Ujoh Bilang dengan Kampung Long Melaham.

Menurut Juan, setidaknya terdapat empat alasan mengapa bandara harus dibangun. Pertama adalah karena Kabupaten Mahulu merupakan kawasan yang berbatasan dengan Malaysia, sehingga daerah ini menjadi beranda terdepan dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Kedua, karena kawasan Mahulu memiliki  kontur perbukitan dan hutan luas yang sulit diakses dengan jalan darat,  dan sampai sekarang belum bisa ditembus jalan darat. Demikian pula akses melalui sungai yang juga sulit dan memakan waktu lama.

Alasan ketiga adalah untuk membuka keterisolasian daerah, sehingga dengan adanya penerbangan pesawat perintis diharapkan dapat mempermudah angkutan orang maupun barang.

Keempat, lanjut Juan, Mahulu sebagai kabupaten yang kaya akan sumberdaya alam dan budaya untuk diperkenalkan melalui sektor pariwisata, maka keberadaan bandara sangat penting sebagai akses bagi wisatawan maupun calon investor untuk datang ke Mahulu.

"Saya sudah sering berbincang dengan para tamu, termasuk tadi malam. Ada tamu yang mengaku sudah beberapa kali datang dan ada yang baru sekali. Semunya mengeluh tentang panjangnya rute yang dilalui, terutama harus naik speedboat sekitar 5 jam dari Kutai Barat ke Ujoh Bilang," katanya.

Jika ada bandara, maka waktu tempuh dapat dipersingkat, karena rencananya penerbangan untuk sampai di Bandara Ujoh Bilang bisa dilakukan dari bandara di Balikpapan, Samarinda, maupun Kutai Barat, sehingga tidak melelahkan karena tidak harus lewat darat yang disambung dengan jalur sungai, ujarnya. * 


Baca juga: Presiden minta daerah lain contoh Kaltim bangun bandara
Baca juga: Gubernur indikasikan nama Sultan Aji Muhamad Sulaiman untuk Bandara Sepinggan

Pewarta: M.Ghofar
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019