Tim Search and Rescue (SAR) masih mencari enam nelayan yang hilang di sekitar wilayah perbatasan Manokwari-Tambrauw Papua Barat.Kami sore tadi sekitar pukul 15.00 sudah bisa berkomunikasi melalui telepon seluler dengan salah satu kru kapal. Tapi kami belum tahu pasti posisi mereka, sinyal putus-putus..
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Manokwari, George Leo Mercy Randang di Manokwari, Rabu menjelaskan, timnya sudah menemukan titik terang atas pencarian tersebut.
"Kami sore tadi sekitar pukul 15.00 sudah bisa berkomunikasi melalui telepon seluler dengan salah satu kru kapal. Tapi kami belum tahu pasti posisi mereka, sinyal putus-putus," kata Mercy.
Ia menjelaskan, kapal yang ditumpangi enam nelayan tersebut mengalami mati mesin di daerah perbatasan perairan Manokwari.
"Mereka berangkat pada tanggal 09 Mei 2019 pukul 22.00 WIT dari Sorong menuju Tambrauw. Namun hingga saat ini belum tiba di tempat tujuan," katanya.
Enam nelayan tersebut masing-masing Laode Sanka, Laode Yasman, Laode Munir, Laode Sarpin, Laode Ikbal dan Lamajla.
Tim Rescue Kantor SAR Manokwari menerima laporan pada Rabu (15/5) dan segera berangkat melakukan pencarian menggunakan KN Kumbakarna.
"Kami sedang berupaya keras agar seluruh korban segera ditemukan dalam keadaan selamat. Dalam komunikasi yang kami lakukan tadi kapal sudah bergerak dari posisi awal saat mati mesin ke arah Manokwari," kata George lagi.
Posisi terakhir kapal berada di jarak 3 mil laut dari Saukorem dan bergerak ke arah Manokwari dengan memanfaatkan satu mesin.
"Malam ini kami berencana melakukan pencarian lewat laut. Kami akan bergerak pakai rigid Basarnas kalau sinyal di kapal nelayan sudah ada. Namun posisi sekarang belum bisa komunikasi dengan mereka karena sinyal hilang," pungkasnya.
Pewarta: Toyiban
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019