"Untuk kebutuhan tahun ini kita sediakan Rp6,1 triliun. Itu lebih tinggi dari tahun lalu yang ada di kisaran Rp5,2 triliun hingga Rp5,3 triliun," ujar Kepala BI Perwakilan Kediri, Musni Hardi di sela kegiatan penukaran uang baru di Alun-alun Kota Madiun, Rabu.
Menurut dia, peningkatan jumlah uang pecahan yang disediakan tersebut, selain untuk kebutuhan hari raya Idul Fitri, juga bersamaan dengan pencairan gaji ke-13 para aparatur sipil negara.
Khusus untuk kebutuhan hari raya Idul Fitri, uang tersebut digunakan untuk melayani penukaran pecahan uang baru bagi masyarakat.
"Bagi masyarakat yang memerlukan uang pecahan baru, BI Kediri sudah bekerja sama dengan 69 kantor cabang bank di wilayah eks-Keresidenan Kediri dan Madiun pada jadwal yang telah ditentukan," kata dia.
Untuk pemerataan, BI Kediri membatasi satu orang hanya boleh menukar uang maksimal sebanyak Rp3,7 juta. Pecahan nominal uang baru yang disediakan mulai terkecil dari Rp2 ribu hingga Rp100 ribu.
"Di wilayah Madiun, ada lima bank yang ditunjuk untuk keperluan penukaran uang baru tersebut dimana per antrean dibatasi 100 orang per bank. Di antaranya BNI, Bank Mandiri, BRI, dan Bank Jatim.
Adapun jadwal penukaran yang telah ditentukan, yakni di Alun-Alun Kabupaten Nganjuk pada 13 Mei dengan tiga bank, Alun-Alun Kota Madiun dengan lima bank pada 15 Mei, SLG Kabupaten Kediri dengan delapan bank pada 18 Mei.
Kemudian, Alun-Alun Ponorogo dengan empat bank pada 21 Mei, DPRD Blitar lama dengan lima bank pada 23 Mei, Masjid An-Nur Pare dengan tiga bank pada 27 Mei, dan GOR Tulungagung dengan lima bank pada 28 Mei 2019.
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019