"Butuh penanganan segera, sebab apabila tidak ditangani maka dikhawatirkan akan berdampak luas dan menimbulkan kerugian lebih besar, khususnya bagi daerah," kata anggota Komisi III DPRD Kotawaringin Timur Sutik di Sampit, Kamis.
Ia menyarankan pemerintah kabupaten mengajukan permintaan bantuan ke Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan pemerintah pusat untuk menangani permasalahan tersebut.
"Harus ada aksi nyata dan cepat untuk menanganinya. Saya khawatir abrasi semakin meluas dan objek wisata kita tersebut akan hilang," kata Sutik.
"Kalau daerah menunggu pembahasan APBD Perubahan di penghujung tahun nanti, iya kalau ada anggaran yang bisa dialihkan, kalau tidak ada bagaimana? Makanya untuk itu kita harus meminta bantuan penanganan dari pemerintah pusat," ia menambahkan.
Sutik menjelaskan upaya untuk mengurangi ancaman abrasi bisa dilakukan antara lain dengan membangun pemecah ombak dan tanggul, dan itu akan membutuhkan dana miliaran rupiah.
Abrasi di Pantai Ujung Pandaran telah menghancurkan beberapa rumah nelayan yang berdiri tidak jauh dari pantai, membuat nelayan harus pindah ke tempat yang lebih aman.
"Masih belum diketahui secara pasti penyebab utama terjadinya abrasi di wilayah itu, karena abrasi terjadi dalam beberapa tahun terakhir akibatnya daratan untuk arena kegiatan mulai habis terkikis," kata Sutik.
Baca juga: Atasi abrasi, Kotawaringin Timur usulkan pembangunan sabuk pantai
Pewarta: Kasriadi, Untung Setiawan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019