Baznas Provinsi Riau menghimpun zakat periode Januari-Mei 2019 mencapai Rp15,815 miliar lebih yang berasal dari sejumlah kabupaten di provinsi itu.Baznas merupakan program nasional RPJMN, oleh sebab itu perlu kepedulian semua pihak untuk menyukseskan zakat, khususnya di daerah ini
"Besaran Rp15,815 miliar lebih yang terhimpun itu antara lain berasal dari zakat Kabupaten Siak Rp2,1 miliar, dari Kabupaten Kampar sebesar Rp2,8 miliar, " kata komisioner Baznas Provinsi Riau Yurnal Edward dalam keterangan di Pekanbaru, Kamis.
Dia mengatakan sumber zakat juga berasal dari Kabupaten Indragiri Hulu Rp642 juta, Kabupaten Bengkalis Rp387 juta, Kabupaten Indragiri Hilir Rp1,7 miliar, Kabupaten Pelalawan Rp1,04 miliar, dan Kabupaten Rokan Hulu Rp1,01 miliar.
Dari Kabupaten Rokan Hilir Rp213 juta, Kabupaten Kuansing Rp1,9 miliar, Kabupaten Meranti Rp323 juta, Kota Pekanbaru Rp2,3 miliar, dan Kota Dumai Rp1,4 miliar.
"Peningkatan yang signifikan penerimaan zakat juga berasal dari lingkungan Pemerintah Riau," katanya.
Gubernur Riau Syamsuar merespons positif perkembangan zakat di Provinsi Riau sebagai bentuk implementasi dari Instruksi Gubernur Riau Nomor 1 Tahun 2019 tentang Zakat ASN yang wajib dikeluarkan 2,5 persen itu.
Oleh karena itu, menurut dia, perlu terus menerus menggemakan Gerakan Riau Berzakat karena kegiatan itu upaya mengoptimalkan potensi zakat di daerah itu dengan mengumpulkan seluruh Baznas dan Laz se-Riau.
Namun demikian, katanya, juga perlu dilakukan pembenahan data masyarakat kurang mampu sebagai basis data warga miskin di daerah itu.
"Baznas merupakan program nasional RPJMN, oleh sebab itu perlu kepedulian semua pihak untuk menyukseskan zakat, khususnya di daerah ini," katanya.
Pewarta: Frislidia
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019