Sensitif terhadap protein A1 bisa menjadi salah satu penyebab seseorang alergi terhadap susu sapi yang mengakibatkan ketidaknyamanan saat mengonsumsi produk susu.
Dokter nutrisi dr Rizal Alaydrus MSc dalam diskusi terkait susu di Jakarta, Kamis, mengatakan terdapat perbedaan antara intoleransi terhadap laktosa dan alergi susu sapi yang gejalanya memang mirip.
Rizal mengatakan pada seorang yang intoleransi terhadap laktosa, tubuh tidak bisa mencerna laktosa yang yang terdapat pada susu.
Namun pada seseorang yang alergi susu sapi masih dapat mencerna zat gizi susu seluruhnya namun memiliki efek samping seperti mual, nyeri perut, kembung, dan perubahan pada frekuensi buang air besar.
Efek samping tersebut juga dirasakan pada seseorang dengan intoleransi laktosa, hanya saja rasa tidak nyaman yang dirasakan seseorang yang alergi susu dikarenakan sensitif terhadap protein A1.
Brand Manager Kin, produsen produk susu sapi A2, Tiffany Pratiwi Suwandi mengatakan kebanyakan produk susu di pasar Indonesia mengandung protein campuran antara A1 dan A2.
Protein A1 dan A2 dihasilkan dari sapi A1 dan sapi A2 yang berbeda genetik.
Protein pada susu yang dihasilkan sapi A2 dianggap lebih aman untuk seseorang yang alergi terhadap susu.
Masalah pencernaan akibat gangguan penyerapan laktosa yang timbul akibat minum susu sapi, khususnya yang mengandung protein A1, dapat berkurang setelah mengonsumsi susu dari sapi A2. Meminum susu sapi A2 diketahui juga tidak memperparah gejala intoleransi laktosa
Tiffany menyarankan bagi orang yang sensitif terhadap susu untuk mengonsumsi susu sapi A2 guna menghindari efek tidak nyaman pada perut.
“Kin Fresh Milk hadir untuk menjadi solusi masalah seperti ini. Komposisi proteinnya sama dengan komponen protein yang ada pada ASI,” kata Tiffany.
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019