• Beranda
  • Berita
  • Pemkot Pontianak-Pertamina sidak rumah makan gunakan elpiji subsidi

Pemkot Pontianak-Pertamina sidak rumah makan gunakan elpiji subsidi

16 Mei 2019 18:45 WIB
Pemkot Pontianak-Pertamina sidak rumah makan gunakan elpiji subsidi
Pemerintah Kota Pontianak melalui Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag) kota setempat bersama PT Pertamina (Persero) Kalimantan Barat, melakukan sidak terhadap sejumlah rumah makan yang masih menggunakan elpiji subsidi.

Yang paling penting dalam hal ini, dari sosialisasi tersebut pemilik rumah makan mau mendukung program pemerintah, yakni bagi yang sudah mampu agar beralih ke elpiji nonsubsidi, karena mereka tidak termasuk usaha mikro lagi..

Pemerintah Kota Pontianak melalui Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag) kota setempat bersama PT Pertamina (Persero) Kalimantan Barat, melakukan sidak terhadap sejumlah rumah makan yang masih menggunakan elpiji subsidi.

"Hari ini kami melakukan pembinaan, pengendalian dan pengawasan terhadap Horeka (Sektor Usaha Hotel dan Restoran dan Kafe) di wilayah Kota Pontianak, terkait sosialisasi tentang penggunaan elpiji tiga kilogram agar mereka mengganti kepada elpiji nonsubsidi, seperti Bright Gas 5,5 kilogram dan 12 kilogram atau lainnya," kata Kepala Diskumdag Kota Pontianak, Haryadi S Triwibowo di Pontianak, Kamis.

Ia menjelaskan, setelah melakukan sosialisasi di dua rumah makan tadi, kedua pemilik rumah makan tersebut bersedia mengganti atau beralih menggunakan elpiji nonsubsidi, yakni Bright Gas 5,5 kilogram.

"Yang paling penting dalam hal ini, dari sosialisasi tersebut kedua pemilik rumah makan mau mendukung program pemerintah, yakni bagi yang sudah mampu agar beralih ke elpiji nonsubsidi, karena mereka tidak termasuk usaha mikro lagi," ujarnya.

Ia berharap, langkah baik atau beralihnya kedua pemilik rumah makan kepada elpiji nonsubsidi tersebut menjadi contoh kepada pemilik rumah makan, restoran dan lainnya untuk juga menggunakan elpiji nonsubsidi tersebut.

"Menurut pengakuan pemilik rumah makan tadi, enam tabung elpiji subsidi itu digunakan untuk memanaskan masakan mereka, dan mereka juga menggunakan elpiji nonsubsidi," kata Haryadi.

Haryadi menambahkan, elpiji tiga kilogram atau subsidi hanya khusus untuk usaha mikro dan rumah tangga tidak mampu, sehingga diluar itu tidak berhak menggunakannya. "Kami imbau pangkalan elpiji agar selektif dalam menjualnya sehingga elpiji tiga kilogram memang digunakan oleh yang berhak saja atau tetap sasaran," katanya.

Sementara itu, Sales Axecutive Elpiji Pertamina Pontianak, Yodha Galih mengatakan, pihaknya hari ini melakukan penyuluhan kepada Horeka, dari dua yang dilakukan sidak, kedua pemilik rumah makan itu mau beralih kepada elpiji nonsubsidi, dari sebelumnya masih menggunakan elpiji tiga kilogram.

"Hari ini kami tawarkan dua tabung tiga kilogram ke satu tabung Bright Gas 5,5 kilogram ditambah dengan isinya secara gratis. Di bulan Ramadhan ini kami melakukan pembinaan juga memberikan potongan harga kepada mereka," katanya.

Dalam kesempatan itu, Yodha menambahkan, setelah sosialisasi tersebut kalau ternyata kembali lagi menggunakan elpiji subsidi, maka pihaknya menyerahkan kepada Diskumdag Kota Pontianak dalam melakukan langkah selanjutnya.

Baca juga: Subsidi LPG 3 kilogram rentan penyelewengan
Baca juga: Presiden minta penyaluran energi bersubsidi tepat sasaran
Baca juga: Pertamina lakukan antisipasi peningkatan permintaan elpiji-BBM

 

Pewarta: Andilala
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2019