Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur berkomitmen untuk melaksanakan pembangunan hijau berkelanjutan dengan tetap menjaga kelestarian hutan dan habitatnya, di tengah program pembangunan yang terus digulirkan oleh pemerintah daerah setempat.
Pelaksana Tugas (Plt) Sekprov Kaltim Dr Hj Meiliana di Samarinda, Kamis, mengatakan bahwa komitmen pemerintah tersebut telah tertuang dalam salah satu visi Kaltim Berdaulat, yaitu berdaulat dalam pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan.
"Pembangunan harus tetap jalan tapi kelestarian lingkungan harus tetap dijaga. Ini sesuai dengan salah satu visi Kaltim Berdaulat, yakni berdaulat dalam pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan," kata Meiliana.saat membuka Gelar Wicara Pembelajaran Kawasan Ekonomi Esensial (KEE) Wehea-Kelay di Kalimantan Timur, yang digelar di Pendopo Odah Etam.
Acara tersebut digagas oleh Forum Kawasan Ekosistem Esensial Wehea-Kelay bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) dan Pemprov Kaltim.
Meiliana mengapresiasi keberadaan KEE Wehea-Kelay yang tetap eksis sejak 2016 dan mampu menyatukan visi dengan seluruh stakeholder di kawasan Wehea-Kelay untuk terus menjaga hutan di kawasan yang terletak di Kabupaten Kutai Timur dan Berau.
"KEE Wehea-Kelay ini pertama di Indonesia dan menjadi inisiatif model pembangunan hijau berkelanjutan. Dan kawasan ini direncanakan menjadi kawasan strategis provinsi," ucap Meiliana.
Sementara itu, Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian LHK Wiratno memuji inisiatif dari Forum KEE Wehea-Kelay untuk pengelolaan habitat orang utan Kalimantan.
Disamping itu, Wiratno mengapresiasi atas komitmen Pemprov Kaltim dalam upaya menjaga kelestarian hutan tropis melalui pembangunan hijau berkelanjutan.
"Karena di dalam hutan tropis terdapat materi-materi yang bermanfaat bagi kepentingan manusia saat ini dan masa depan. Kaltim leading dari daerah lain untuk pembangunan hijau. Green economy itu sesuatu yang luar biasa. Pesan saya, jadi ibu kota negara atau tidak, Kaltim tetap harus hijau," pesannya.
Diketahui, bentang alam KEE Wehea-Kelay seluas 532.143 hektare yang berada di kawasan Kabupaten Kutai Timur dan Berau merupakan habitat bagi setidaknya 713 jenis tumbuhan, 77 jenis mamalia, 270 jenis burung, 46 jenis reptil, 70 jenis amfibi, 44 jenis kupu-kupu dan 1.282 individu orang utan.
Pada kesempatan ini, Pemprov Kaltim memberikan penghargaan kepada anggota Forum KEE Wehea-Kelay atas komitmen pengelolaan habitat orang utan Kalimantan secara kolaboratif. ***3***
Pewarta: Arumanto
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019