Sekitar 1.000 personel Marinir terlibat dalam latihan tempur di Pusat Latihan Pertempuran Korps Marinir 5 Baluran, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Sabtu.Selain itu, latihan ini merupakan latihan rutin, bagian dari latihan yang bertingkat, bertahap dan berlanjut, untuk meningkatkan profesionalisme prajurit Korps Marinir sebagai prajurit matra laut,
Latihan Pasukan Pendarat 2019 itu disaksikan oleh Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) Suhartono, serta sejumlah perwira lainnya, seperti Brigjen TNI (Mar) Torry Subiyantoro selaku Penasehat Latihan, Komandan Pasmar 2 Brigjen TNI (Mar) Ipung Purwadi, Kolonel Marinir Suharto, Kolonel Laut (P) Desmon Hermono Kusumo selaku Peninjau Latihan, dan lainnya.
Pada pendaratan amfibi yang dipimpin oleh Komandan Pasukan Pendarat (Danpasrat) Kolonel Marinir Agus Gunawan Wibisono, yang sehari-hari menjabat Komandan Brigade Infanteri 2 Marinir tersebut juga melibatkan beberapa material tempur yang dimiliki Korps Marinir TNI AL, diantaranya BMP-3F, LVT-7A1, BTR-50, KAPA K61, MLRS Vampire, BVP-2 dan Howitzer 105 mm.
Seluruh personel dan material tempur Korps Marinir TNI AL yang melaksanakan Latihan Pasukan Pendarat 2019 itu diangkut menggunakan KRI Teluk Banten-516, KRI Teluk Cendrawasih-533, KRI Makassar-590, serta didukung helikopter dan pesawat Cassa TNI AL.
Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) Suhartono mengatakan, latihan ini merupakan perpaduan antarunsur dalam bermanuver, dalam hal ini infanteri sebagai pasukan pendarat, didukung oleh tank amphibi dan kendaraan pendarat amfibi.
"Selain itu, latihan ini merupakan latihan rutin, bagian dari latihan yang bertingkat, bertahap dan berlanjut, untuk meningkatkan profesionalisme prajurit Korps Marinir sebagai prajurit matra laut," tutur jenderal berbintang dua itu dalam keterangan tertulis Dispan Kormar.(*)
Pewarta: Masuki M. Astro
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019