• Beranda
  • Berita
  • Batam ingin hidupkan kembali industri galangan kapal

Batam ingin hidupkan kembali industri galangan kapal

20 Mei 2019 16:23 WIB
Batam ingin hidupkan kembali industri galangan kapal
Pembangunan Kapal Tanker Pertamina Dua kapal tanker milik PT Pertamina tengah dikerjakan oleh para pekerja galangan kapal PT Anggrek Hitam, Batam Kepulauan Riau, Minggu (29/11). Saat ini PT Pertamina sedang membangun 10 unit tanker ukuran 17.500 ton dengan rincian dua unit di PT PAL Surabaya, dua unit di PT Anggrek Hitam, tiga unit di PT Multi Ocean Shipyard Tanjung Balai Karimun dan tiga unit di PT Daya Radar Utama Lamongan. (ANTARA FOTO/M N KANWA)
Wali Kota Batam Kepulauan Riau, Muhammad Rudi ingin menghidupkan kembali industri galangan kapal yang sempat membuat kota itu ternama di Asia Pasifik sebagai lokasi galangan terbaik.

Wali Kota di Batam, Senin, menyatakan, upaya yang dilakukan untuk menggairahkan kembali industri galangan kapal adalah melalui pembangunan infrastruktur dari dan ke kawasan industri yang banyak berkembang di Sagulung.

"Galangan kapal juga akan kita hidupkan kembali. Jalan menuju kawasan industri akan kita bangun kembali," kata Wali Kota.

Ia menyatakan pemerintah sengaja ingin membangun infrastruktur jalan yang baik di Batuaji dan Sagulung, untuk mendukung industri, sekaligus membuat masyarakat nyaman.

"Karena kita ingin hidupkan kembali Batu Aji dan Sagulung. Dulu pernah hidup karena galangan kapalnya," kata dia.

Pembangunan Masjid Agung di Batuaji, juga karena keprihatinan Wali Kota, mengetahui lokasi masjid yang jauh dari kawasan galangan kapal, sehingga para pekerja harus berkendara jauh setiap Shalat Jumat.

Selain untuk tempat beribadah, Wali Kota berharap Masjid Agung Batuaji juga dapat menghidupkan perekonomian masyarakat di sana.

Masjid Agung itu sengaja dirancang sebagai tempat wisata religi, bagi muslim dari penjuru nusantara, juga wisatawan mancanegara, terutama asal Singapura dan Malaysia.

Wali Kota mengatakan, bila sudah menjadi tujuan wisata religi yang banyak didatangi pelancong, maka masyarakat setempat harus memanfaatkan peluang tersebut.

Syariat Islam kita kembangkan, ekonomi kerakyatan kita hidupkan. Warga harus memanfaatkan momentum ini, orang yang datang berkunjung ke masjid pasti butuh makan dan minum.Ibu-ibu siapkan kulinernya, tentu yang punya standar dan jaga kebersihannya," kata Wali Kota.

Rencananya, masjid berkapasitas 25 ribu jamaah itu akan diresmikan pada September 2019.

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019