• Beranda
  • Berita
  • Arus mudik di Sulsel didominasi penumpang asal Surabaya dan Jakarta

Arus mudik di Sulsel didominasi penumpang asal Surabaya dan Jakarta

21 Mei 2019 00:12 WIB
Arus mudik di Sulsel didominasi penumpang asal Surabaya dan Jakarta
Ilustrasi. Suasana arus penumpang KM Dorolonda milik PT Pelni saat tiba di Pelabuhan Murhum Baubau, Minggu. (Foto: Azis Senong)
Ketua Himpunan Penjualan Tiket Pelni Indonesia (HATPI) Sulawesi Selatan Faisal Moiz mengemukakan arus mudik PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI)​​​​ menjelang Lebaran2019 didominasi oleh penumpang asal dua kota besar, yakni Surabaya dan Jakarta.

"Calon pemudik di Sulsel itu banyak ke Surabaya dan Jakarta. Bahkan, sudah dipesan khusus," katanya di Makassar, Senin (20/5).

Pemesanan tersebut dilakukan oleh pihak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memberikan tiket gratis kepada seluruh karyawannya menjelang Idulfitri 1440 Hijriah.

"Surabaya dan Jakarta merupakan jalur yang ditangani khusus oleh BUMN," ujarnya.

Faisal menginformasikan bahwa dua kota ini telah memenuhi kuota. Tiket yang sudah habis terjual pada tanggal 17,19, 27, 28, 29, 31 Mei sampai 3 Juni mendatang.

Alhasil PT Pelni serta jasa travel lainnya kehabisan stok. Sementara itu, yang masih tersedia hanya pada tanggal 4 Juni atau minus 1 hari menjelang Lebaran tercatat 518 tempat duduk.

"Bagi karyawan BUMN tinggal mencari tahu manakala masih ada kursi yang kosong karena memang mereka diprioritaskan sebagaimana kerja sama dan ketentuan yang ada," tandasnya.

Ia menjelaskan bahwa program dari BUMN telah ada sejak 2 tahun yang lalu sehingga pihaknya sudah tidak lagi menjual untuk umum.

Namun, jika masih tersisa kuota dari BUMN, akan dikembalikan ke PT Pelni.

"Sisa penumpang yang mencari tahu jika ada kursi yang masih kosong, terlebih itu diberikan secara gratis," ucap Manajer Agus Travel ini.

Untuk arus balik, lebih banyak berasal dari Balikpapan dan Bau-bau. Semua kelasnya tipe ekonomi, kecuali Kapal Sinabung.

"Kami juga menjual tiket arus balik. Oleh karena itu, banyak calon penumpang yang sudah memiliki 3-4 tiket karena kami juga pakai sistem daring (online) jadi sifatnya terbuka," kata Faizal.

Agus menegaskan bahwa pihaknya melakukan pekerjaan secara transparan sehingga calon penumpang bisa melihat jumlah kuota yang masih kosong.

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019