Banda Aceh (ANTARA News) - Renungan peringatan tiga tahun terjadinya musibah gempa bumi dan tsunami yang terjadi 26 Desember 2004 akan diisi dengan pemutaran film Laksamana Malahayati di Banda Aceh, kata Walikota Banda Aceh, Mawardy Nurdin.
"Selain doa bersama, refleksi tiga tahun pasca tsunami juga diisi pemutaran film Laksamana Malahayati pada malam ini (Selasa malam)," katanya saat menjemput jamaah haji kloter I yang tiba di Bandar Udara (Bandara) Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh Besar, Selasa.
Kegiatan yang digelar di Aceh Community Center (ACC) Sultan Selim II Banda Aceh itu juga akan dihadiri Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Mennegpora), Adyaksa Dault, yang memproduksi film perjuangan tersebut.
Film yang mengisahkan tentang perempuan pahlawan asal Aceh tersebut telah diputar perdana di televisi pada 10 November 2007. Film itu dibuat untuk menggugah rasa nasionalisme terutama kaum muda yang kini sangat dipengaruhi arus globalisasi.
Malahayati adalah seorang perempuan pejuang dari Aceh pada abad ke XVI dan awal abad XVII. Kakeknya, Muhammad Said Syah, dan ayahnya, Mahmud Syah, adalah laksamana di Kerajaan Aceh saat itu.
Pada masa pemerintahan Sultan Al Mukamil (1589-1604), Malahayati diangkat menjadi laksamana atau Panglima Armada Angkatan Laut Kerajaan Aceh yang saat itu kekuatannya yang terdiri dari Inong Balee (wanita janda) cukup diperhitungkan.
Selain pemutaran film, pada 26 Desember 2007 sebagai puncak peringatan tiga tahun tsunami akan dipusatkan di Taman Ratu Safiatuddin dengan menggelar doa bersama.
Walikota Aceh mengajak masyarakat bangkit kembali dari keadaan terpuruk. "Mudah-mudahan kita bahu membahu membangun kota Banda Aceh ini kembali menjadi kota yang kita harapkan jauh lebih baik dari sebelum tsunami," katanya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007