Sejumlah orang yang tergabung dalam Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR), menggelar aksi di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara, Jalan Perintis Kemerdekaan Kota Medan.
Masa menuntut pengusutan kecurangan pada Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2019. Mereka mengatakan berbagai aksi perilaku kecurangan terlihat di mana-mana secara terstruktur, sistematik dan masif (TSM).
"Kami mau KPU bekerja dengan jujur, ini persoalan masa depan bangsa Indonesia," kata Ketua Presidium Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat dan relawan 02 Rabualam, Selasa.
Ia juga meminta agar Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Sumatera Utara memproses laporan - laporan yang diajukan masyarakat Sumatera Utara.
Ia menjelaskan bahwa Tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) 02 sudah menyampaikan protes. Namun hanya satu protes yang diterima, yaitu persoalan situng. Sementara gugatan soal penggelembungan suara dan lainnya malah dibatalkan.
"Tidak semua laporan atau protes kami diselesaikan sengketanya. Malah tadi malam justru diputuskan penetapan hasil rekapitulasi perhitungan suara presiden," tambahnya.
Dia mengatakan, apabla esok hari KPU tidak melakukan revisi dan menganulir keputusan yang telah ditetapkan, maka akan dilaksanakan aksi yang lebih besar.
Bahkan katanya, masa aksi akan tetap bertahan hingga pagi hari di depan kantor KPU Sumut sembari melihat dan memantau perkembangan di Jakarta.
"Apabila Jakarta mengatakan bubar makan kami akan bubar, namun apabila dikatakan bertahan kami akan tetap bertahan. Karena kami satu komando dengan gerakan nasional yang ada di Jakarta," tegasnya
Hingga malam nanti kata Rabualam, masa aksi akan terus bertambah, yakni para jamaah dari Masjid sekitar.
"Kita akan tarawih bersama disini. Selain itu nanti juga akan ada tausiah, tadarus, lalu tahajud bersama," jelasnya.
Pantauan di lapangan, selain menyuarakan aspirasi, masa aksi juga melakukan tadarus bersama.
Pewarta: Nur Aprilliana Br. Sitorus
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019