"Kondisi (keamanan) stabil dan diharapkan selanjutnya stabil terus. Ya pengamanan tetap ada, tapi ya nggak ketat-ketat amatlah. Kita harapkan dalam puasa ini, ya, suasana yang panas itu menjadi dinginlah. Karena kita ini umat yang baik, umat Islam," kata Ryamizard usai menggelar buka puasa bersama dengan para tokoh agama di Kantor Kemenhan, Jakarta Pusat, Selasa.
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini pun membantah adanya isu akan terjadinya kerusuhan bersamaan dengan aksi oleh massa dalam rangka menanggapi hasil Pemilu 2019.
Ia tidak mempermasalahkan masyarakat jika ingin menyuarakan pendapatnya terkait pemilu melalui aksi di jalanan seperti yang sudah dilakukan di depan Kantor Bawaslu, Selasa.
Namun, Ryamizard mengingatkan agar masyarakat tetap menjaga kedamaian dan bersikap santun dalam melakukan aksinya dan tidak terpancing provokasi.
"Saya mengingatkan ini bulan Ramadhan, ada aturan bulan Ramadhan, silakan saja tapi ya dalam bulan Ramadhan hormatilah bulan Ramadhan ini. Santun kita, jangan sampai maki-maki macam-macam begitu, itu tidak sah puasanya kalau mereka puasa gitu," ucap Ryamizard.
Ia pun enggan mengomentari pernyataan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, tentang adanya oknum bersenjata yang hendak menyusup memanfaatkan situasi pada saat masyarakat menggelar aksi.
"Ya mudah-mudahan tidak ada. Penyusup sih banyak lah. Dari luar negeri ingin menyusup, semuanya ingin menyusup ingin dengar apa gitu. Tapi terlebih dari itu ya mudah-mudahan enggak lah ya, insya Allah," demikian Menhan Ryamizard.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2019