Label Alleira Batik yang berkolaborasi dengan perancang Didi Budiardjo misalnya, menghadirkan ornamen dan motif bunga seperti Kembang Sepatu di Bali dan Tapak Dara ke dalam koleksi busana batiknya.
"Lebaran tahun ini kami mengambil tema Pesona Puspita. Lebih ke bunga-bunga yang mempesona. Bunga-bunga ada yang seperti ukiran kembang sepatu di Bali, bunga Tapak Dara," kata Chief Operational Director Alleira Batik, Zakaria Hamzah di Jakarta, Selasa.
Koleksinya masih berupa tunik-tunik panjang, dress panjang, jubah dan long kaftan dengan boho styling sehingga menonjolkan sisi girly si pemakainya.
Kemudian, bagi para milenial berusia 25-35 tahun yang tak terlalu suka busana terlalu panjang, ada dress dan mini dress sehingga bisa juga dipakai untuk acara selain Lebaran.
Bahan yang digunakan relatif ringan seperti katun yang di-mix and match dengan bahan sutera atau organza.
"Tetapi juga ada bahan sutera, organza silk yang memang dikhususkan untuk occasion tertentu. Kami mix bahan yang memang ringan dan berat," ungkap Zakaria.
Dari sisi warna, koleksi Alleira menyuguhkan warna-warna ceria seperti oranye, biru mengarah ke ungu, ada juga sedikit unsur warna hitam, putih dan terracota.
"Untuk warna, kami memilih warna ceria karena masih bernuansa spring summer kami mengeluarkan warna seperti oranye, biru ke arah ungu, black juga sedikit, dasar putih. Lebaran kembali suci," papar Zakaria.
Di sisi lain, motif bunga juga menjadi koleksi terbaru label Parang Kencana untuk menggambarkan sisi feminin pemakainya di hari Lebaran.
Tak hanya bunga, ada juga beberapa motif garis yang terinspirasi dari ornamen pernak pernik atau keramik khas Dubai dalam koleksi mereka.
Berbalut tema "Sahra", label ini juga menghadirkan busana berupa kaftan, blouse, tunik, celana panjang serta outer dengan siluet longgar. Bahan yang digunakan kebanyakan merupakan silky look dan feel seperti viscose.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019