Bangkalan, Madura (ANTARA News) - Ratusan hektar sawah yang tersebar di Kecamatan Socah, Kamal, Kota, Blega, Galis dan Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, rusak akibat terendam air hujan yang volumenya sangat tinggi.
Hujan yang terus-menerus melanda Bangkalan itu, selain merusak padi yang baru berumur tidak sampai satu bulan, juga merusak bibit padi yang baru disemai. Akibatnya, petani mengeluh dan dipastikan mengalami gagal panen.
Petani asal Desa Keleyan, Kecamatan Socah, Bangkalan, Sholeh, Rabu, menyebutkan ratusan hektar tanaman padi milik petani terendam dan hanyut oleh air bah. Bahkan sawah miliknya seluas hampir satu hektar sudah tergenang air, dan sebagian lainnya hanyut dibawa oleh arus air yang mengalir deras.
"Saya pesimis bisa bercocok tanam lagi. Paling tidak menunggu airnya reda dan membutuhkan waktu lama jika hujan terus melanda Bangkalan," katanya lirih.
Menurut dia, bila sisa bibit padi tetap ditanam tentu akan tidak bisa hidup dan hasilnya akan jelek. Bahkan padi yang akan diperoleh menjadi berwarna coklat. Belum lagi masalah ketahanan terhadap hama.
Hal senada juga dikatakan petani lainnya, Syukur Ali, warga Desa Telang, Kecamatan Kamal.
Ia mengaku, baru menanam padi, berhubung volume hujan yang terus meningkat, menyebabkan tanamannya mati serta banyak yang dibawa hanyut air bah.
Sejak sepekan terakhir, wilayah Bangkalan sering hujan. Bahkan hampir setiap sore hujan deras turun, akibatnya sawah tada hujan terendam air dan menyebabkan gagal tanam.
Sementara itu, koordinator kelompok tani Kabupaten Bangkalan, Fathur Rahman Said, menyatakan prihatin dengan kondisi petani saat ini yang dipastikan akan mengalami kerugian besar.
Ia berjanji, akan melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah, agar ada solusi terbaik meringankan beban para petani saat ini.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007