Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi dibuka melemah seiring aksi demo pasca pengumuman hasil rekapitulasi nasional oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dini hari kemarin.Bauran sentimen ini diperkirakan IHSG bergerak mixed, ditambah kenaikan dua hari beruntun, tren kenaikan agak melambat
IHSG dibuka melemah 2,99 poin atau 0,05 persen ke posisi 5.948,38. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak turun 0,88 poin atau 0,1 persen menjadi 924,25.
Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Rabu, mengatakan saham-saham di Amerika Serikat (AS) pada Selasa ditutup menguat dan diperkirakan sentimen ini dapat berimbas positif bagi bursa Asia hari ini.
Selain dari faktor tersebut, investor juga akan fokus pada perkembangan kondisi keamanan yang terjadi di Jakarta, berkenaan dengan aksi demo besar-besaran.
"Bauran sentimen ini diperkirakan IHSG bergerak mixed, ditambah kenaikan dua hari beruntun, tren kenaikan agak melambat," ujar Alfiansyah.
Dari eksternal, ketegangan perang dagang AS dengan China sedikit mereda menyusul Departemen Perdagangan AS yang mengatakan akan mengizinkan Huawei membeli produk-produk buatan Amerika untuk mempertahankan jaringan yang ada saat ini dan menyediakan pembaruan piranti lunak bagi gawai-gawai produksinya hingga 19 Agustus 2019.
Langkah ini diambil untuk meminimalkan gangguan bagi konsumen perusahaan telekomunikasi itu di seluruh dunia.
"Sebelumnya pelaku pasar mencemaskan sikap yang diambil AS untuk memblokir dan memasukkan Huawei ke dalam 'daftar hitam' dikhawatirkan dapat makin memanaskan perang dagang antara kedua negara. Di pihak lain, Presiden China Xi Jinping memberi sinyal belum ada tanda-tanda perang dagang akan berakhir dalam waktu dekat," kata Alfiansyah.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei menguat 65,48 poin (0,31 persen) ke 21.337,93, Indeks Hang Seng menguat 106,06 poin (0,38 persen) ke 27.763,3, dan Indeks Straits Times melemah 12,22 poin (0,38 persen) ke posisi 3.195,48.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019