"Lebaran sudah mulai dipersiapkan. Setelah Lebaran akan ada tempat yang mulai kita uji coba," kata Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys, Selasa (21/5) malam.
Sasaran awal Smartfren pada uji coba perdana 5G nanti adalah mengenai Industri 4.0 sehingga mereka memilih sebuah pabrik di kawasan Marunda, Jakarta Utara untuk tempat uji coba mereka.
Ketika disinggung apakah Smarftren akan bermain di area internet of things (IoT) pada generasi 5G mendatang, Merza berpendapat 5G akan memberikan peluang di segala layanan.
Tapi, apakah 5G di masa mendatang akan dapat digunakan oleh konsumen seluler, menurut dia bergantung pada alokasi frekuensi untuk 5G yang disediakan. Jika alokasi untuk 5G diberikan pada frekuensi yang luas, maka akan ada layanan untuk digunakan masyarakat.
"Tapi, kalau dialokasikan di 'coverage' terbatas, maka aplikasinya tertentu," kata Merza.
Saat ini belum ada alokasi frekuensi untuk jaringan 5G karena pemerintah masih mengevaluasi kemungkinan realokasi frekuensi.
Smartfren menilai tidak perlu terburu-buru untuk menyediakan jaringan 5G bagi konsumen karena saat ini jaringan 5G memang belum tersedia secara komersial untuk masyarakat.
Baca juga: Ericsson: masyarakat ingin jaringan 5G segera hadir
Baca juga: Mitos dan fakta seputar jaringan 5G
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019